RADARTASIK.ID – Presiden Lazio, Claudio Lotito mengaku mendapat ancaman untuk menjual klubnya dalam wawancara dengan La Repubblica.
Kepada media Italia tersebut, Lotito menegaskan Lazio tidak akan dijual meski menghadapi situasi pelik di tengah larangan transfer yang menimpa timnya.
“Investigasi sedang berlangsung, dan saya tidak akan membahas detailnya. Saya terus menerima ancaman terhadap keselamatan saya dan keluarga,” kata Lotito.
Baca Juga:Daftar Pemain Terbaik dan Terburuk Juventus Saat Melawan Next Gen: Douglas Luiz Curi PerhatianFabio Silva Sepakat ke AS Roma, Massara Lanjut Incar Winger Jamaika Senilai Rp486 Miliar
“Mereka ingin memaksa saya menjual Lazio. Saya menjadi sasaran serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” lanjutnya.
Dalam beberapa hari terakhir, rumor mengenai minat pihak lain untuk membali Lazio dan kabar negosiasi yang disebut-sebut tengah berlangsung terus mencuat di media.
Namun Lotito membantah keras. Prioritasnya kini adalah memperkuat struktur klub, menambah sumber pendapatan, dan menjaga Biancocelesti agar terus tumbuh secara finansial.
Sayangnya, badai masalah tak berhenti di situ. Lazio baru-baru ini dijatuhi larangan transfer yang membuat mereka tak bisa menambah pemain baru hingga bursa berikutnya.
Situasi ini membuat pelatih Maurizio Sarri harus mengandalkan skuad yang ada dan fokus pada pengembangan pemain yang sudah dimiliki.
Di tengah larangan transfer, kelemahan terbesar Lazio era Lotito terletak pada sektor komersial.
Selama 20 tahun masa jabatan Lotito, tim rata-rata finis di peringkat ketujuh Serie A, namun capaian itu tak tercermin dalam pendapatan sponsorship.
Baca Juga:Manchester United Cuci Gudang: 9 Bintang Gagal Masuk Daftar JualDirektur Legendaris Juventus Ramal Atalanta Tak Lolos ke Liga Champions
Di musim 2023/24, Lazio hanya menempati posisi ke-15 dalam daftar pendapatan sponsor kostum Serie A, dengan pemasukan sekitar €2 juta (sekitar Rp35 miliar).
Angka ini jauh tertinggal dari klub-klub pesaing. Juventus, misalnya, mendapat sponsor utama senilai €23 juta (sekitar Rp404 miliar) per tahun.
Menurut catatan Tuttomercatoweb, dengan performa rata-rata peringkat ketujuh, seharusnya Lazio bisa mengantongi lebih dari €12 juta (sekitar Rp211 miliar) per tahun dari sponsor.
Lotito menyadari jurang pendapatan ini menjadi penghalang daya beli klub dan negosiasi untuk mendapatkan sponsor teknis baru hingga kini belum menghasilkan kesepakatan konkret.
Tantangan Sarri di Lapangan
Dengan larangan transfer, Sarri harus memaksimalkan potensi pemain yang ada dan tak bernai menjanjikan gelar juara.