RADARTASIK.ID – Laga pramusim tradisional Juventus kembali digelar di Stadion Allianz, mempertemukan tim utama asuhan Igor Tudor melawan skuad Juventus Next Gen U-23 besutan Massimo Brambilla.
Pertandingan tahunan ini menjadi ajang pemanasan sebelum kompetisi resmi dimulai dan biasanya menjadi momen santai untuk mengukur kekuatan tim.
Namun, edisi tahun ini menyisakan cerita berbeda setelah Dusan Vlahovic menjadi sasaran cemoohan dari sebagian pendukung Bianconeri.
Baca Juga:Liverpool Patahkan Hati Juventus, Inter, dan AC Milan: Leoni Pindah ke Anfield dengan Transfer Rp617 MiliarUsai Bertemu Direktur Manchester United, Rasmus Hojlund Siap Angkat Kaki Menuju AC Milan
Juventus memulai laga dengan baik, menutup babak pertama dengan keunggulan 2-0.
Gol pertama dicetak Vlahovic, yang langsung membungkam ejekan dengan penyelesaian klinis.
Douglas Luiz kemudian menggandakan skor lewat aksi impresifnya, sekaligus mencatatkan assist untuk gol pembuka.
Namun, pertandingan harus berakhir lebih cepat dari rencana setelah terjadinya invasi lapangan yang menjadi tradisi tak resmi di laga internal ini.
Menariknya, pemain yang sempat mangkir dari latihan pramusim, Douglas Luiz menjadi salah satu sorotan positif.
Dalam 50 menit di lapangan, gelandang asal Brasil itu menunjukkan adaptasi cepat, nyaman di peran yang diberikan Tudor, serta kontribusi langsung lewat satu gol dan satu assist.
Sebaliknya, Vlahovic harus menghadapi sorakan sinis dari tribun setelah dikaitkan dengan AC Milan di bursa transfer saat ini.
Baca Juga:Paolo Di Canio: Napoli Tetap Favorit Scudetto, AC Milan dan Inter di Posisi KeduaBan Kapten Dicopot Gasperini, Lorenzo Pellegrini Dirayu Klub Liga Inggris
Selepas laga, pelatih Igor Tudor tidak tinggal diam. Menurutnya, kritik terhadap Vlahovic di laga ini tidaklah pantas.
“Sayang sekali ada yang mencemoohnya. Dia tetap pemain Juventus dan orang yang berlatih dengan baik,” kata Tudor dilansir dari Calciomercato.
Pelatih asal Kroasia itu juga menegaskan bahwa dirinya selalu menuntut disiplin dan intensitas tinggi dari para pemainnya, baik dalam latihan maupun pertandingan.
“Saya tidak pernah puas, bahkan saat latihan. Segalanya harus dilakukan dengan kecepatan 100 mil per jam. Para pemain selalu siap dan tidak pernah kekurangan,” ujarnya.
Tudor mengakui timnya masih dalam proses adaptasi dengan metode latihan baru, tetapi percaya perubahan ini akan berdampak positif.
“Kami sedang bekerja, kita lihat saja nanti bagaimana perkembangannya sedikit demi sedikit. Kami harus melakukan hal berbeda karena kami sudah bekerja keras,” jelasnya.