Tim PKM UPI Tasikmalaya Berdayakan Kelompok Wanita Tani Bertajuk Ambu Cerdas

PEMBERDAYAAN
Tim Pengabdian kepada Masyarakat UPI menggelar kegiatan pemberdayaan bertajuk Ambu Cerdas di Desa Sukajadi, 1 Agustus 2025.
0 Komentar

Pemanfaatan sisa sayuran yang selama ini dianggap limbah ternyata memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi produk inovatif. Bagian sayuran seperti kulit, batang, atau potongan yang tidak sempurna dapat diolah menjadi flakes. Flakes dirancang sebagai makanan pendamping yang tidak hanya lezat tetapi juga bergizi. Dengan tekstur ringan dan aroma yang khas, flakes menjadi sangat cocok untuk dikonsumsi bersama nasi hangat sebagai alternatif lauk sederhana.

“Flakes tidak menggunakan pengawet buatan pada formulasinya, sehingga produk ini aman untuk dikonsumsi setiap hari. Inovasi ini tidak hanya mengurangi limbah pangan, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi anggota KWT,” jelas Farhan Ilham Wira Rohmat ST MT.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi interaktif home numeracy antara ibu dan anak, menggunakan puzzle dan permainan edukatif lainnya. Sesi ini bertujuan memperkenalkan konsep berhitung, mengenal pola, dan memahami ukuran dengan menyenangkan di rumah.

Baca Juga:Hotel Santika Tasikmalaya Hadirkan Menu Bebek Goreng Saus Hitam, Perpaduan Cita Rasa Gurih dan ManisHotel Santika Tasikmalaya Hadirkan Cita Rasa Merdeka, Special Bundling Soto Merah dan Smoothies Merah Putih

“Numerasi di rumah sangat penting untuk melatih logika, kreativitas, dan keterampilan berpikir anak. Dengan melibatkan ibu secara aktif, pembelajaran ini bisa berlangsung alami di tengah aktivitas sehari-hari,” terang Ika.

Program Ambu Cerdas akan berlanjut pada pertengahan September 2025 dengan pelatihan inovasi sayur dan buah kering serta pendampingan home numeracy berkelanjutan untuk memastikan ibu-ibu KWT mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh secara mandiri.

Dengan pendekatan yang memadukan pengelolaan pangan berkelanjutan dan pendidikan numerasi keluarga, Ambu Cerdas diharapkan mampu memperkuat peran Kelompok Wanita Tani dalam menjaga ketahanan pangan, meningkatkan kualitas pendidikan anak di rumah, dan mendukung pencapaian SDGs 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) serta SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas). (Lisna Wati /rls)

0 Komentar