RADARTASIK.ID – Inter Milan lagi-lagi membuktikan bahwa mental juara tak selalu menjalani start dengan mulus.
Sama seperti saat menghadapi Monaco, Nerazzurri sempat tertidur di awal laga melawan Monza.
Tim tuan rumah bahkan lebih dulu memimpin melalui gol Ciurria, yang dibiarkan sendirian di kotak penalti usai Henrikh Mkhitaryan gagal melakukan penjagaan.
Baca Juga:Costacurta Ragukan Kualitas Hojlund dan Vlahovic: AC Milan Butuh Striker SensasionalGaya Main Mirip Anak Emas Gasperini, Soule Bisa Geser Dybala ke Bangku Cadangan AS Roma
Menghadapi Monza, Pelatih Inter, Cristian Chivu memulai laga dengan formasi 3-5-2.
Martinez berdiri di bawah mistar, di depan trio bek Darmian, De Vrij, dan Carlos Augusto.
Lini tengah diisi Luis Henrique, Sucic, Asllani, Mkhitaryan, serta Dimarco, sementara Bonny dan Francesco Pio Esposito menjadi ujung tombak.
Namun, 45 menit pertama bukanlah contoh permainan terbaik Inter.
Meski mencoba menekan sejak awal, peluang bersih baru hadir di menit ke-30 lewat aksi individu Bonny.
Striker asal Prancis itu melewati lawan, melepaskan tembakan ke tiang jauh, namun bola melambung.
Dari momen itu, Inter mulai menemukan ritme dan Bonny kembali mengancam, sayangnya tembakannya membentur sisi gawang.
Kebangkitan Nerazzurri datang lewat momen tak terduga.
Dimarco mengirim umpan silang yang disundul Birindelli ke gawangnya sendiri! Skor berubah menjadi 1-1 dan babak pertama pun berakhir imbang.
Baca Juga:Gaji Rp88 Miliar Bikin Inter Lebih Suka Korbankan Pavard demi Datangkan LeoniArthur Melo: Pemain Gagal Termahal dalam Sejarah Juventus
Babak kedua menjadi panggung bagi Inter. Tempo permainan meningkat drastis, dan sang bintang muda Pio Esposito kembali mencuri perhatian.
Striker kelahiran 2005 itu mencetak gol indah melalui tendangan tumit yang penuh insting, membawa Inter berbalik unggul 2-1.
Namun, drama belum berakhir. Paulo Azzi menyamakan skor untuk Monza di menit-menit akhir membuat kedudukan kembali menjadi imbang 2-2.
Inter akhirnya memastikan kemenangan lewat adu penalti meski sudah memasukkan Lautaro, Bastoni, Barella, dan Thuram untuk memberi dorongan ekstra di lini depan.
3 Pemain Terbaik Inter menurut versi media Italia Calciomercato:
Pertama, Francesco Pio Esposito. Ia bukan sekadar pencetak gol, tapi simbol agresivitas Nerazzurri.
Bermain seperti “Panzer”, Pio mengandalkan kekuatan fisiknya untuk melewati lawan, rajin membuka ruang, dan tak segan mengorbankan peluang pribadi demi mengalirkan bola ke rekan setim seperti Sucic.