Sinergi ITB dan STIE Latifah Mubarokiyah Tasikmalaya, Program PPMI Tingkatkan Potensi Lokal

Sinergi ITB dan STIE Suryalaya
Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan kegiatan Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Inovasi (PPMI) di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Latifah Mubarokiyah, Suryalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Senin 11 Agustus 2025. (Ujang Nandar/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan kegiatan Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Inovasi (PPMI) di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Latifah Mubarokiyah, Suryalaya, Kabupaten Tasikmalaya.

Program ini menghadirkan berbagai materi, di antaranya Suksesi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui pengembangan produk unggulan BUMD berbasis potensi lokal Priangan Timur.

Strategi promosi produk UMKM melalui partisipasi dan komentar di media daring. Peningkatan penjualan UMKM makanan tradisional melalui media sosial di wilayah Jawa Barat.

Baca Juga:Sera Sani Jabat Unsur Ketua GM FKPPI Kabupaten Tasikmalaya: Teruskan Perjuangan dan Nilai-Nilai Kebangsaan!Dosen Unsil Tasikmalaya Tingkatkan Kapasitas Pelaku UMKM di Desa Selasari Kabupaten Pangandaran

Interpretasi teatrikal Hikayat Diponegoro melalui tradisi Nerbang Tharigah Qadiriyah Naqsabandiyah (TQN) di Pondok Pesantren Suryalaya. Penerapan teknologi hidroponik dalam urban farming untuk meningkatkan ketahanan pangan dan keterampilan santri.

Ketua Kelompok Keahlian Ilmu-ilmu Kemanusiaan FSRD ITB, Dr Nia Kurniasih MHum menjelaskan bahwa seluruh pemateri berasal dari dosen-dosen bidang sosial humaniora dengan latar belakang beragam, mulai dari bahasa, pendidikan karakter, hingga agama.

“PPMI ini adalah program tahunan ITB. Setiap tahun kami terjun ke berbagai daerah, tahun ini ke Pesantren Suryalaya, sebelumnya ke Belitung dan wilayah lain,” ungkap Nia.

Ia menambahkan, saat ini ITB juga tengah menyiapkan pembukaan Fakultas baru, yakni Sekolah Pascasarjana Ilmu dan Teknologi Multidisiplin, yang salah satunya akan menawarkan program studi Teknokultur. Studi ini memadukan sains dan teknologi dengan ilmu sosial humaniora seperti linguistik, pendidikan karakter, dan agama.

“Dosen agama nantinya tidak hanya melakukan penelitian tradisional, tetapi juga meneliti persinggungan antara agama, sains, dan teknologi, termasuk mata kuliah Teknoreligion,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIE Latifah Mubarokiyah, Endang Syarif, SHI MM menyambut positif kerja sama ini. Menurutnya, sinergi ini baru pertama kali dilakukan dan sejalan dengan upaya STIE untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian serta pengabdian masyarakat.

“Kami ingin pengabdian kepada masyarakat lebih intens, khususnya di bidang pengembangan UMKM, optimalisasi potensi lokal melalui BUMDes, serta penerapan nilai-nilai spiritual dalam perkembangan teknologi,” kata Endang.

0 Komentar