RADARTASIK.ID – Direktur Inter Milan, Piero Ausilio, mengungkapkan kisah unik di balik kepindahan Ardon Jashari ke AC Milan.
Bukan soal negosiasi transfer atau rivalitas klub, melainkan teguran yang ia dapatkan dari sang anak di rumah.
Jashari resmi bergabung dengan Rossoneri pada musim panas dan disebut-sebut menjadi bagian penting dari rencana Massimiliano Allegri untuk memperkuat lini tengah.
Baca Juga:Daftar 3 Pemain Juventus yang Tampil Gemilang Saat Tundukkan Dortmund: Ada Nama Mantan Bek AC MilanCostacurta Dukung AC Milan Rekrut De Winter Usai Dihajar Chelsea: Lini Belakang Masalah Utama Rossoneri
Yang menarik, Ausilio mengaku bahwa ia sebenarnya sudah mengetahui potensi besar Jashari jauh sebelum Milan bergerak.
Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Ausilio membuka cerita dengan kembali ke masa akhir 1980-an, saat masih bermain di Pro Sesto.
Saat itu, kariernya hancur akibat bertabrakan dengan kiper Carlo Cudicini karena benturan itu meremukkan lututnya.
Di tengah rasa putus asa, Ausilio masih mengingat ketika Fabio Capello, yang kala itu menjadi petinggi AC Milan, datang langsung ke ruang ganti untuk memberi semangat.
Ironisnya, ia bercanda bahwa ia harus berterima kasih kepada Cudicini, karena benturan itu justru mengubah jalannya menjadi lebih baik.
Rencana awalnya adalah menjadi pelatih, tetapi nasihat presiden Pro Sesto, Giuseppe Peduzzi, mengarahkannya ke dunia manajemen.
“Awalnya saya bercita-cita jadi pelatih. Dua tahun saya jadi asisten pelatih tim Esordienti,” kenang Ausilio.
Baca Juga:Jika Gagal Datangkan Lookman, Inter Bisa Pupuskan Harapan AC Milan Rekrut Bek GenoaBawa Juventus Tundukkan Dortmund, Cambiaso: Saya Lebih Tajam jika Bermain Lebih ke Depan
“Tapi presiden Pro Sesto, Giuseppe Peduzzi, pernah berkata: ‘Akan selalu ada pelatih yang lebih baik darimu karena kamu kurang pengalaman sebagai pemain. Tapi kamu cerdas, dan bisa sukses jadi direktur,’ lanjutnya.
“Awalnya saya tersinggung, tapi akhirnya saya sadar dia benar,” ungkapnya.
Karier Ausilio mulai naik pada tahun 1997 saat Massimo Moratti memanggilnya menangani sektor usia muda Inter.
Meski kontrak awalnya hanya enam bulan, ia bertahan hingga kini dan bahkan melewati empat era kepemilikan klub.
Dalam urusan transfer, Ausilio bangga dengan rekrutan seperti Mateo Kovacic, Marcelo Brozovic, André Onana (yang datang gratis dan dijual €55 juta/Rp1 triliun setahun kemudian), Lautaro Martínez, Yann Bisseck, hingga Marcus Thuram.
Ia juga menceritakan salah satu kisah paling unik datang dari bursa transfer musim dingin, ketika seorang pemain hampir batal pindah ke luar negeri karena masalah pribadi: istrinya menggugat cerai dan paspornya ditahan.