Belajar Musik Tak Cukup di Sekolah, Puluhan Siswa Tampil di Home Concert Music 2025 Tasikmalaya

Home concert music 2025, symphony music school tasikmalaya
Siswa LPK Symphony Music School menampilkan keterampilan memainkan gitar dalam Home Concert Music 2025 di Mayasari Plaza, Sabtu (9/8/2025)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Seni musik memang menjadi salah satu bagian dari kurikulum pendidikan formal yang diajarkan di sekolah. Namun untuk memiliki keterampilan musik, tak bisa hanya mengandalkan pelajaran di sekolah.

Hal itu berkaitan dengan adanya batasan pembelajaran seni di pendidikan formal. Sehingga lembaga kursus menjadi alternatif untuk anak atau masyarakat yang memang ingin mempelajari alat musik.

Seperti halnya para siswa yang belajar musik di LPK Symphony Music School. Di mana mereka menampilkan kemampuannya dalam Home Concert Music 2025 di Mayasari Plaza, Sabtu (8/8/2025).

Baca Juga:Pemkot Tasikmalaya Jangan Takut Rugi Terkait Wacana Pelimpahan RSUD dr Soekardjo ke Pemprov JabarPemkot Tasikmalaya Bakal Tindak Pengibaran Bendera One Peace

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya H Tedi Setiadi menyampaikan apresiasinya kepada LPK Symphony Music School. Pasalnya sudah memberikan kontribusi dalam mendidik anak di bidang seni musik. “Karena di sekolah kan hanya pengenalan saja, kalau di lembaga kursus kan dicetak (keterampilannya),” ujarnya.

Pihaknya juga mengapresiasi dengan kemampuan-kemampuan para siswa yang tampil. Di mana sejak usia dini mereka sudah memiliki kemampuan menggunakan alat musik. “Saya lihat anak TK dan SD sudah mampu memainkan alat musik,” terangnya.

Kota Tasikmalaya sendiri merupakan daerah yang punya sejarah musik yang kuat. Di mana beberapa musisi nasional merupakan figur asal Tasikmalaya seperti H Rhoma Irama, Alam Mbah Dukun, Cucu Cahyati dan musisi ternama lainnya. “Ya mudah-mudahan ke depannya mereka bisa menjadi musisi tingkat nasional juga,” imbuhnya.

Ketua LPK Symphony Music School Eva Revina mengatakan Home Concert menjadi program tahunan sebagai ajang evaluasi. Sekaligus menunjukkan kepada orang tua hasil pembelajarannya di LPK. “Dituangkannya dalam home concert ini,” ucapnya.

Pihaknya sengaja mengadakan home concert music tersebut di ruang publik untuk membangun mental para siswa. Sehingga mereka terbiasa untuk tampil di atas panggung dan ditonton masyarakat umum. “Jadi untuk mendidik mental mereka juga,” katanya.

Diakuinya bahwa mengajari anak usia dini keterampilan musik bukanlah hal mudah. Namun dengan mengedepankan profesionalisme, secara bertahap anak-anak mampu untuk menggunakan alat musik. “Meskipun ada juga yang masih gugup,” selorohnya.(rangga jatnika)

0 Komentar