Ekonomi Jawa Barat Tumbuh 5,23 Persen, Konsumsi Rumah Tangga dan Industri Jadi Penggerak Utama

Ekonomi Jawa Barat
Darwis Sitorus, Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Jawa Barat. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

Secara year-on-year, kategori ”jasa lainnya” dan transportasi menempati posisi tertinggi dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 10,35 persen dan 10,02 persen.

Dari sisi pengeluaran, net ekspor tumbuh impresif sebesar 7,16 persen, menunjukkan adanya pemulihan permintaan global meskipun belum sepenuhnya stabil.

Disusul oleh PMTB dan konsumsi LNPRT yang masing-masing tumbuh sekitar 6,7 persen. Sebaliknya, konsumsi pemerintah dan impor masih mengalami kontraksi.

Baca Juga:Pekerja Informal Masih Tak Punya BPJS Ketenagakerjaan? Risiko Hidup Bisa Lebih Mahal!10 Tahun Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan: 14 Juta Peserta, Tapi Masih Banyak yang Belum Terlindungi!

Menurut Darwis, industri pengolahan tetap menjadi andalan dengan sumbangan 1,44 persen secara tahunan, dan konsumsi rumah tangga menyumbang 2,90 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

Momentum Lebaran, Investasi, dan Mobilitas Jadi Faktor Pendukung

Beberapa aktivitas khusus juga mendukung pertumbuhan pada triwulan ini.

Momentum Lebaran Iduladha serta musim haji mendorong belanja masyarakat, terutama untuk konsumsi barang dan jasa.

Selain itu, mobilitas masyarakat yang meningkat sejak Januari hingga Juni 2025, tercermin dari data wisatawan nusantara dan tingkat penghunian kamar hotel yang tumbuh 8,38 persen, turut memberikan efek pengganda bagi ekonomi lokal.

Faktor lain yang tak kalah penting adalah realisasi investasi yang tercatat mencapai Rp72,5 triliun, yang tidak hanya menjadi penunjang sektor konstruksi tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan konsumsi masyarakat.

Kontribusi Regional dan Arah ke Depan

Di level regional, pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa pada triwulan II/2025 mencapai 5,24 persen dan menyumbang 56,94 persen terhadap ekonomi nasional.

Jawa Barat menyumbang 22,55 persen terhadap total ekonomi Pulau Jawa, berada sejajar dengan Jawa Timur.

Baca Juga:SC Squad AHM Tanam 12.000 Mangrove, Selamatkan Karawang dari Abrasi dan Krisis Iklim!Newcastle Dihantui Penolakan dan Perebutan Pemain, Tawaran Rekor Klub untuk Benjamin Sesko Ditolak RB Leipzig

Sementara itu, DI Yogyakarta menjadi provinsi dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 5,49 persen, dan DKI Jakarta berada di posisi terendah dengan 5,18 persen.

Melihat tren ini, Jawa Barat menunjukkan performa yang menjanjikan di tengah tantangan pemulihan ekonomi nasional.

Kombinasi antara daya beli masyarakat, investasi, dan penguatan sektor industri akan menjadi penentu utama arah pertumbuhan ke depan. (anb)

0 Komentar