Dua Mahasiswa UMB Tasikmalaya Jadi Tulang Punggung Jaringan Wireka Sambil Raih Gelar Sarjana Tepat Waktu

INSPIRATIF
Dua mahasiswa Teknik Informatika dari UMB Tasikmalaya, yakni Muhammad Ridwan dan Enceng Ridwan, sukses menjadi tenaga inti di bidang jaringan perusahaan sambil berhasil menyelesaikan studi tepat waktu.
0 Komentar

DARI RUANG KULIAH KE RUANG SERVER

Tantangan sesungguhnya pun dimulai. Muhamad Ridwan dan Enceng Ridwan resmi bergabung dengan Wireka, bukan sebagai pekerja magang biasa, tetapi langsung dipercaya untuk menangani tanggung jawab sebagai bagian dari tim inti jaringan. Di satu sisi, mereka harus berjibaku dengan konfigurasi router, mengelola bandwidth, memastikan stabilitas koneksi untuk ratusan klien Wireka, dan melakukan troubleshooting yang seringkali tidak mengenal waktu.

Di sisi lain, status mereka sebagai mahasiswa aktif menuntut kehadiran di kelas, pengerjaan tugas, dan persiapan ujian di kampus mereka di Tasikmalaya. Perjalanan bolak-balik Pangandaran-Tasikmalaya menjadi bagian dari rutinitas mereka.

“Jujur, awalnya terasa sangat berat. Ada kalanya kami harus begadang semalaman karena ada gangguan jaringan yang harus segera diatasi, dan paginya harus sudah berada di Tasikmalaya untuk mengikuti ujian. Manajemen waktu adalah kunci utama. Kami harus sangat disiplin membagi kapan harus fokus untuk pekerjaan, dan kapan untuk belajar,” kata Muhammad Ridwan.

Baca Juga:DOKU Luncurkan PayChat, Inovasi Pembayaran dalam Percakapan WhatsAppInovasi Risbilor, Camilan Sehat Penambah ASI dari Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya

Enceng Ridwan menambahkan bahwa dukungan dari lingkungan kerja dan kampus sangat krusial. “Pak Cinky memberikan kami fleksibilitas yang luar biasa. Beliau tidak memperlakukan kami seperti bawahan, tapi lebih sebagai rekan tim dan temen. Beliau paham kapan kami memiliki kewajiban akademik dan selalu mendorong kami untuk memprioritaskan kuliah,” tutur Enceng.

Kunci keberhasilan mereka terletak pada model pembinaan yang diterapkan Cinky. Ia tidak sekadar memberi perintah, tetapi aktif membimbing, memberikan studi kasus nyata dari problematika jaringan yang dihadapi perusahaan, dan menantang keduanya untuk mencari solusi inovatif. Apa yang mereka pelajari di bangku kuliah, seperti konsep subnetting, protokol OSPF, atau keamanan jaringan, langsung mereka praktikkan untuk menjaga infrastruktur digital Wireka. Sebaliknya, masalah rumit yang mereka hadapi di lapangan menjadi bahan diskusi yang kaya saat kembali ke lingkungan akademis.

Kerja keras, disiplin, dan sinergi yang luar biasa ini pun membuahkan hasil yang manis. Setelah kurang lebih tiga tahun menyeimbangkan antara dua dunia tersebut, Muhammad Ridwan dan Enceng Ridwan berhasil menyelesaikan studi mereka di Universitas Mayasari Bakti dengan predikat yang membanggakan dan, yang terpenting, lulus tepat waktu.

0 Komentar