RADARTASIK.ID — Secara resmi, pemerintah meluncurkan cek kesehatan gratis siswa Tingkat SD, SMP dan SMA sederajat di sekolah pada Senin 4 Agustus 2025.
Adapun tujuan cek kesehatan gratis sekolah yaitu untuk mendeteksi sedini mungkin berbagai potensi gangguan kesehatan pada anak-anak, sehingga intervensi dapat dilakukan lebih cepat sebelum masalah berkembang menjadi lebih serius.
Sementara hasil cek kesehatan gratis siswa di sekolah, untuk sementara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengidentifikasi tiga masalah kesehatan utama yang paling sering ditemukan dan berpotensi mengganggu proses belajar serta tumbuh kembang siswa, khususnya di tingkat sekolah dasar dan menengah pertama.
1. Masalah Kesehatan Gigi
Baca Juga:Mulai Berlatih Bareng, Saddil Ramdani Akan Dimainkan Persib Lawan Semen Padang? Ini UpdatenyaDear Bobotoh, Ini Kata Bos Besar Persib Soal Satria Muda Gabung Grup Persib di Bandung
Temuan pertama yang menjadi perhatian serius adalah tingginya angka gangguan kesehatan gigi.
Berdasarkan data sementara hasil CKG sekolah yang dikumpulkan oleh tim di lapangan, sekitar 46 persen siswa mengalami masalah pada gigi mereka.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Murti Utami, menjelaskan bahwa kondisi ini menunjukkan perlunya pemeriksaan rutin setiap tahun agar kebiasaan hidup sehat dapat tertanam sejak dini.
“Ternyata tiga masalah utama yang pertama anak-anak giginya bermasalah 46% jadi tadi juga kita ingin membiasakan setiap tahun ada cek kesehatan gratis supaya kebiasaan hidup sehatnya terbangun,” ujar Murti di Jakarta Pusat, Senin 4 Agustus 2025 dilansir dari disway.id.
2. Gangguan Kebugaran Fisik
Masalah kedua yang mencuat adalah rendahnya tingkat kebugaran fisik.
Sekitar 30 persen siswa dinilai memiliki kondisi kebugaran yang kurang optimal, yang berdampak pada kemampuan mereka dalam mengikuti kegiatan belajar sehari-hari.
Murti mengungkapkan bahwa banyak anak tidak menyadari kondisi tubuhnya yang kurang bugar, padahal hal ini dapat berpengaruh besar terhadap performa mereka di sekolah.
3. Anemia
Masalah ketiga yang paling banyak ditemukan adalah anemia, yang mayoritas disebabkan oleh kekurangan zat besi.
Baca Juga:Keren, Persib Sukses Boyong Satria Muda ke Bandung dari Jakarta, Sah Bandung City of ChampionsFull Senyum, Bojan Hodak Beri Bonus untuk Pemain Persib Usai Kalahkan Western Sydney Wanderers
Kondisi ini memberikan dampak langsung terhadap konsentrasi belajar, energi, dan kesehatan secara keseluruhan.
Anak-anak yang mengalami anemia cenderung lebih mudah merasa lelah, lesu, pusing, dan sulit fokus di kelas.
Dalam jangka panjang, anemia dapat menghambat perkembangan kognitif dan menurunkan capaian akademik siswa.