TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Usai pembongkaran bangunan Eks Terminal Cilembang pada November 2023 lalu, hingga kini lahan tersebut masih terbengkalai dan belum dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
Berdasarkan pantauan Radar, kondisi di bekas terminal itu kini memprihatinkan. Area yang sebelumnya merupakan bangunan terminal kini dipenuhi rumput liar yang tumbuh subur tanpa perawatan.
Tak hanya itu, pagar kawat besi yang mengelilingi lokasi pun tampak rusak parah, bahkan sebagian di antaranya sudah roboh. Sehingga lalu lalang motor pun semakin lancar.
Baca Juga:Perlengkap Pelayanan, RSUD KHZ Musthafa Kabupaten Tasikmalaya Hadirkan Klinik Hematologi OnkologiFauzian Faikal Siap Bawa Nafwa FC Salawu Gemilang di Festival Grassroots Tasik Raya Cup 3
Penjagaan yang sempat diberlakukan usai pembongkaran bangunan, kini tak lagi terlihat. Petugas yang dulu sempat ditempatkan untuk menjaga lokasi tersebut hanya bertugas selama beberapa bulan saja.
Saat ini, area depan eks terminal pun mulai dipadati oleh pedagang kaki lima yang membuka lapak di atas trotoar, memperparah kondisi tata lingkungan di kawasan itu.
Sebagaimana diketahui, bangunan eks terminal yang merupakan aset milik Pemkab Tasikmalaya itu sebelumnya dibongkar karena kerap disalahgunakan. Lokasi tersebut sering dijadikan tempat praktik prostitusi serta penyimpanan minuman keras ilegal, sehingga dianggap mencemari wajah kota dan memicu keresahan warga.
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sempat menggulirkan rencana pemanfaatan lahan bekas terminal tersebut dengan menggandeng investor. Salah satu gagasannya adalah menjadikan lokasi itu sebagai pusat perbelanjaan atau ruang publik. Namun hingga kini, wacana itu seolah hilang tanpa kejelasan. Tidak ada keterangan resmi dari pihak terkait mengenai alasan keterlambatan atau kegagalan realisasi pemanfaatan lahan tersebut.
Herman (34), salah seorang warga yang tinggal di sekitar eks terminal, mengungkapkan keprihatinannya. Ia menyayangkan kondisi lahan yang dibiarkan tidak terawat dan belum dimanfaatkan secara optimal.
“Kalau sekarang sih paling sering dipakai buat belajar mobil, kelihatannya tempat kosong ya dimanfaatkan seperti itu,” ujar Herman saat ditemui Selasa 5 Agustus 2025.
Herman juga menambahkan bahwa pagar besi yang mengelilingi lokasi banyak yang rusak, baik karena karat maupun akibat dirusak oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab.
Baca Juga:Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasikan Perda Pedoman Pelayanan Kepemudaan: Dorong Optimalisasi PemudaKuatkan Peran FKDM Kabupaten Tasikmalaya dalam Menjaga Keamanan: Bentuk FKDM Kecamatan dan Desa
“Sayang banget, padahal kalau hari Minggu, tempat ini cocok dijadikan lokasi Car Free Day (CFD). Soalnya sering juga ada warga yang olahraga atau jualan di sekitar sini,” tambahnya. (ujg)