GARUT, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kabupaten Garut tengah dihadapkan pada persoalan serius dalam sektor layanan kesehatan: keterbatasan jumlah tempat tidur (bed) di fasilitas kesehatan (Faskes).
Saat ini, dari kebutuhan ideal sebanyak 2.700 tempat tidur, yang tersedia baru 1.680 unit—selisih yang tidak bisa dianggap remeh, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan layanan medis masyarakat.
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menyoroti langsung persoalan krisis ketersediaan bad di fasilitas kesehatan.
Baca Juga:Revitalisasi Pasar Guntur Ciawitali di Kabupaten Garut: Rp 779 Juta untuk Drainase, Rp 674 Juta untuk JalanSaat Tidur, Anak Perempuan Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Ia mengungkapkan, Pemkab Garut akan terus berupaya menambah kapasitas tempat tidur di berbagai fasilitas kesehatan di Kabupaten Garut.
Salah satu bentuk konkret dari upaya tersebut adalah kehadiran Rumah Sakit Medina, fasilitas kesehatan swasta yang baru saja memperluas kapasitasnya.
Penambahan 50 tempat tidur di Rumah Sakit (RS) Medina, kata Syakur, menjadi angin segar bagi penyediaan layanan kesehatan di Garut.
Ia mengapresiasi kontribusi putra daerah yang berhasil membangun fasilitas kesehatan modern di tanah kelahirannya.
”Kami sangat senang sekali karena ini akan membantu Pemda Garut terutama dalam menyiapkan lebih banyak lagi bed untuk masyarakat,” ucapnya, Senin, 4 Agustus 2025.
Menurutnya, hal ini menunjukkan, warga Garut tidak hanya mampu menjadi pengguna layanan, tetapi juga penyedia layanan kesehatan berkualitas.
Meskipun demikian, Syakur tidak menutup mata bahwa penambahan fasilitas ini masih belum cukup untuk memenuhi rasio ideal.
Baca Juga:Pendaki Meninggal setelah Berhasil Capai Puncak Gunung Sagara GarutLarangan Study Tour Gubernur Jabar Menuai Perlawanan? Begini Sikap Bupati Garut yang Tak Ikut Arus
Ia menegaskan, proses penambahan tempat tidur tidak bisa dilakukan secepat membalik telapak tangan—dibutuhkan waktu, sumber daya, dan perencanaan yang matang.
Sementara itu, pendiri RS Medina Garut, Rudy Gunawan, menjelaskan, pihaknya sudah melakukan peningkatan kapasitas secara signifikan.
Dari awalnya hanya 90 tempat tidur, kini jumlahnya mencapai 140.
Tidak hanya itu, penambahan juga dilakukan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), dari 20 menjadi 43 tempat tidur.
Menurutnya, hal ini dilakukan demi meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya bagi pasien rujukan dari puskesmas ke rumah sakit tipe C yang telah memenuhi standar BPJS Kesehatan.
Rudy menyampaikan, sebagai rumah sakit swasta, RS Medina memiliki tanggung jawab moral untuk terus berinovasi dalam memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat.