Momen itu menggambarkan rasa hormat yang ia miliki terhadap legenda Argentina tersebut, serta bagaimana seorang pemain bertahan sekaliber Maldini pun bisa dibuat tak berdaya oleh kejeniusan seorang Maradona.
Namun, pernyataan yang paling menyentuh datang ketika Maldini berbicara tentang arti kekalahan dalam kariernya.
“Kesuksesan juga datang lewat kekalahan. Pada akhirnya, saya adalah salah satu pecundang terbesar di antara para pemenang terbesar. Jadi saya cukup beruntung bisa menang meski sering kalah,” ungkapnya.
Baca Juga:Ademola Lookman Ngamuk Gagal Gabung Inter: Hapus Semua Jejak Atalanta dari InstagramCristian Brocchi Nilai Skuad AC Milan Belum Lengkap: “Masalahnya Ada di Mentalitas”
Kalimat itu mencerminkan kerendahan hati seorang pemenang sejati, yang tak melupakan proses panjang dan jatuh bangun menuju puncak.
Terakhir, Maldini mengenang derby Milan pertamanya sebagai momen tersulit.
“Setelah pertandingan, saya berkata pada diri sendiri: ‘Saya tidak suka diri saya yang tadi.’ Saya terlalu gugup, saya seperti membeku di lapangan,” akunya.
Setelah pensiun sebagai pemain dan menjalani masa sebagai direktur AC Milan hingga 2023, Maldini tetap menjadi sosok sentral dalam sejarah Rossoneri.
Meski ia kini lebih banyak berada di luar sorotan usai dipecat Milan, warisannya sebagai simbol loyalitas dan profesionalisme tetap hidup dalam ingatan para tifosi.