RADARTASIK.ID – Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Rai 3, legenda AC Milan, Paolo Maldini, membuka diri mengenai perjalanan panjangnya di dunia sepak bola.
Ia menceritakan debutnya yang mengejutkan, dinamika hubungannya dengan sang ayah, hingga momen-momen penuh pelajaran bersama para legenda seperti Diego Maradona.
Meski dikenal sebegai salah satu bek terbaik di dunia, Maldini menyebut dirinya sebagai “pecundang terbesar di antara para pemenang terbesar”.
Baca Juga:Ademola Lookman Ngamuk Gagal Gabung Inter: Hapus Semua Jejak Atalanta dari InstagramCristian Brocchi Nilai Skuad AC Milan Belum Lengkap: “Masalahnya Ada di Mentalitas”
Sebuah ungkapan rendah hati yang mencerminkan filosofi hidup dan kariernya selama puluhan tahun di puncak sepak bola Eropa.
Maldini mengawali pembicaraan dengan mengenang momen debutnya bersama tim senior AC Milan.
“Saat itu saya sama sekali tidak menyangka akan bermain. Saya bahkan tidak membawa sepatu yang benar,” katanya dikutip dari Calciomercato.
Ia mengakui menghadapi pemain yang lebih berpengalaman dan masuk ke lapangan tanpa banyak pertimbangan.
“Ketika pelatih memanggil saya, saya hanya bilang, ‘Saya bisa main di mana saja,’” lanjutnya.
Dalam wawancara tersebut, pria yang kini berusia 57 tahun itu juga menyinggung hubungan dengan sang ayah, Cesare Maldini.
Cesare tak lain adalah mantan kapten Milan dan salah satu tokoh paling dihormati dalam sejarah klub.
Baca Juga:Bek Andalan Diincar Inter Milan, Patrick Vieira Ingin Bawa Jay Idzes ke GenoaMoreno Torricelli: Legenda Juventus dan Fiorentina yang Tinggalkan Sepak Bola Usai Kepergian Istri Tercinta
“Saya memiliki hubungan yang baik dengannya, tetapi saya tidak bisa memungkiri bahwa warisannya sedikit membebani saya di tahun-tahun awal,” ujarnya.
Nama besar Cesare sempat menjadi bayang-bayang yang berat, namun juga menjadi fondasi kuat dalam membentuk karakter Maldini muda.
Maldini juga membahas transformasi fisik dan mental besar yang dialami skuad Milan di bawah Arrigo Sacchi, pelatih revolusioner yang membawa Milan meraih kejayaan di akhir 1980-an.
“Perubahan yang kami alami secara fisik sangat berat, tetapi itu benar-benar mendasar bagi kesuksesan kami,” ungkapnya.
Salah satu momen menarik dalam wawancara adalah ketika Maldini menceritakan pengalamannya berhadapan dengan Diego Maradona.
Ia bahkan mengaku terpaksa meminta maaf kepada Mardona karena harus melanggarnya sampi lima kali untuk menghentikan legenda Napoli iyu.
“Saya menganggap diri saya pemain yang cepat, tapi dia lebih cepat. Setelah saya melakukan pelanggaran untuk kelima kalinya, saya minta maaf padanya. Dia tidak pernah mengeluh,” kenangnya.