TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sejumlah wilayah di Kabupaten Tasikmalaya diterjang longsor Minggu (3/8/2025) malam. Empat diantaranya ada di Kecamatan Cigalontang. Yaitu Desa Cidugaleun, Desa Sirna Putra, Desa Puspamukti, dan Desa Lengkongjaya. Data tersebut masih sementara, karena masih dalam rekap oleh pihak berwenang.
Dari keempat desa itu, Desa Cidugaleun dan Sirnaputra menjadi yang terkena dampak paling parah. Satu rumah rusak berat tertimpa longsor di Kampung Ciburaleng Desa Cidugaleun yaitu milik Dede Suandi. Kejadian ini juga merenggut satu nyawa dan tiga korban luka.
Mereka semua adalah anak-anak dan istri Dede.
Korban meninggal bernama Nabila Putri Suandi, anak kedua Dede Suandi yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Sedangkan korban luka adalah anak pertama Dede bernama Nadia Putri Suandi dan anak bungsunya bernama Abidzar Putra Suandi, juga istrinya bernama Sinta Santiana.
Baca Juga:Masih Ingat Pesan H Amir Mahpud: 5 Dosa yang Harus Diberantas Pemerintah Kota Tasikmalaya!Jadi Temuan BPK, Belanja BBM Rp 1,4 Miliar di DLH Kota Tasikmalaya Buru-Buru Dikembalikan!
Nabila meninggal setelah seluruh tubuhnya tertimpa material longsor saat sedang menonton tv bersama kakak dan adiknya.
Sedangkan Nadia dan Abidzar berhasil diselamatkan warga meski setengah badannya sempat tertimbun longsoran.
Dari informasi yang dihimpun Radar di lokasi, musibah itu terjadi ketika anak-anak Dede Suandi tersebut tengah menonton televisi dan main handphone di ruang keluarga.
Sementara Sinta Santiana, ibu mereka, sedang tiduran di dalam kamar.
Saat itu hujan deras memang tengah mengguyur kampung tersebut sejak magrib.
Sekira pukul 21.30 WIB tiba-tiba tebing setinggi 7 meter di sebelah kanan rumah longsor menimpa dinding ruang keluarga. Seketika menimpa Nabila, Nadia dan Abidzar yang sedang berkumpul.
Sedangkan ibu mereka yang sedang tiduran hanya memgalami luka ringan akibat tertimpa kusen pintu pada bagian kepala. Adapun Dede Suandi sedang tidak di rumah karena bekerja di luar kota.
Nadia hanya tertimbun sebagian. Dari kaki ke kepala. Ia menjadi yang pertama ditolong warga lantaran kakinya terlihat dengan mudah ketika proses pencarian oleh warga dan ayahnya, sehingga masih bisa tertolong.
Baca Juga:MAN 1 Tasikmalaya Gelar Workshop Kurikulum Berbasis Cinta dan Pembelajaran MendalamBangunan Liar di Atas Saluran Cimulu Kota Tasikmalaya Dibongkar Pemprov Jabar, Kafenya Pindah Kemana?
“Dua-duanya, adik kakak tertimbun. Nabila sama kakaknya. Cuma kakaknya (Nadia, red) yang sekarang di rumah sakit, kakinya keliatan makanya tertolong. Nabila mah tertimbun semua, jadi ya terlambat lah (ditemukannya,” ungkap Warman, Kasipem Desa Cidugaleun, Senin (4/8/2025).