BANJAR, RADARTASIK.ID – Insiden pembobolan kembali terjadi di salah satu gudang pupuk organik di Kota Banjar tepatnya di Dusun Pangasinan, Desa Binangun, Kecamatan Pataruman.
Pembobolan gudang pupuk organik di Kota Banjar tersebut berlangsung pada Minggu malam, 3 Agustus 2025, dan mengundang keprihatinan warga setempat yang mulai resah akibat maraknya aksi kriminal serupa di wilayah tersebut.
Kawanan pelaku diketahui sempat menggasak beberapa barang berharga dari gudang, termasuk kapolding dan salah satu mesin penting.
Baca Juga:Perempuan Hanyut di Sungai Citanduy Kota Banjar, Dikira Hilang, Ternyata…Pembentukan Desa Sindangmulya Kota Banjar Bukan Sekadar Mimpi, Komite Sudah Bergerak
Namun, rencana mereka gagal total setelah aksi mereka diketahui oleh warga sekitar.
Barang-barang curian itu pun akhirnya ditinggalkan dan pelaku melarikan diri dalam kondisi panik.
Kapolsek Pataruman, AKP Hadi Winarso, menyatakan, pihak kepolisian telah menerima laporan pembobolan gudang pupuk organik di Kota Banjar dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara bersama tim Inafis dari Polres Banjar.
Ia menegaskan, penyelidikan masih terus dilakukan guna mengungkap identitas dan keberadaan pelaku. ”Masih lidik,” ungkapnya saat dikonfirmasi pada Senin, 4 Agustus 2025.
Menurut penelusuran pihak kepolisian, informasi awal berasal dari seorang warga yang sehari-hari mencari rumput di sekitar lokasi.
Warga tersebut sempat mendengar suara aktivitas mencurigakan dari dalam gudang, yang saat itu seharusnya kosong.
Respons cepat pun dilakukan dengan melaporkan kejadian ke Ketua RT setempat.
Baca Juga:Senam Bareng Wali Kota Banjar, Strategi Sehatkan Warga dan Dongkrak UMKM SekaligusBergetar Seperti Gempa Bumi, Atap dan Dinding Dapur Rumah Warga Banjar Ambruk
Tidak lama kemudian, warga beramai-ramai mendatangi lokasi dan mencoba mengepung pelaku.
Sayangnya, kawanan pencuri tersebut berhasil melarikan diri melalui lubang di bagian belakang gudang yang ternyata sudah dibobol terlebih dahulu.
Hal ini mengindikasikan, pelaku telah merencanakan aksinya dengan cukup matang dan memahami seluk-beluk bangunan gudang.
Barang bukti yang tertinggal di lokasi kejadian antara lain berupa alat-alat seperti gergaji besi, linggis, tang, dan kunci pas—yang diduga kuat digunakan untuk membongkar dan mengangkut barang dari dalam gudang.
Selain itu, ditemukan pula beberapa karung berisi besi bekas yang telah dikumpulkan dan siap dibawa kabur.
Zulfikar, selaku pemilik gudang, menuturkan, ini bukan kali pertama tempat usahanya disatroni maling.
Ia mengaku kejadian serupa telah terjadi setidaknya tujuh kali dalam kurun waktu tertentu.