Gelap Sampai Tahun Depan, Anggaran Perbaikan PJU di Kota Tasikmalaya Tahun 2025 Tak Mencukupi

PJu di Kota Tasikmalaya
Salah satu lampu PJU di Jalan Tarumanagara Kota Tasikmalaya. (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Harapan warga Kota Tasikmalaya untuk kembali melintasi jalanan kota yang terang di malam hari tampaknya harus ditunda. Pemerintah Kota baru akan mulai memperbaiki Penerangan Jalan Umum (PJU) yang padam pada Oktober 2025. Itu pun hanya sebagian kecil.

Dari total 1.269 unit PJU yang padam, Dinas Perhubungan (Dishub) hanya mampu mengganti 16 unit dan memperbaiki 45 unit lainnya dengan anggaran pemeliharaan. Hal itu menyusul tambahan anggaran dalam APBD Perubahan 2025 yang sangat terbatas, yakni Rp 300 juta.

Kepala Dishub Kota Tasikmalaya, Asep Maman Permana, menjelaskan bahwa penggantian lampu PJU memang dilakukan tiap tahun. Tetapi tidak mampu mengejar jumlah kerusakan yang terus menumpuk.

Baca Juga:Masih Ingat Pesan H Amir Mahpud: 5 Dosa yang Harus Diberantas Pemerintah Kota Tasikmalaya!Jadi Temuan BPK, Belanja BBM Rp 1,4 Miliar di DLH Kota Tasikmalaya Buru-Buru Dikembalikan!

“Setiap tahun ada penggantian, yaitu 330 unit. Dibandingkan dengan yang mati, lebih banyak. Dari seribuan yang mati, yang diganti 330, sisanya ya masih padam,” ujar Asep, Senin (4/8/2025).

Kerusakan PJU paling banyak terjadi di Kecamatan Bungursari (210 unit), Tamansari (200 unit), Kawalu (187 unit), dan Cibeureum (178 unit). Bahkan, sejumlah jalan utama seperti KHZ Mustofa dan SL Tobing turut gelap gulita selama berbulan-bulan.

“Selebihnya harus menunggu anggaran tahun depan,” katanya.

Ia juga mengakui bahwa dinasnya menghadapi kesenjangan besar antara kebutuhan dan kemampuan anggaran, khususnya untuk sektor penerangan jalan.

Ditambah lagi, Dishub turut dibebani target retribusi parkir, yang meski potensinya tinggi, belum pernah mencapai capaian maksimal.

“Kadang kami serba salah. Di satu sisi kami kurang anggaran untuk operasional seperti PJU, tapi di sisi lain diminta capaian retribusi yang tinggi,” keluhnya.

Mengenai hal ini, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Wahid SPd, sebelumnya mengungkapan bahwa solusi masalah di Dishub bisa datang dari dalam tubuh instansi itu sendiri.

“Kalau Dishub berhasil tingkatkan PAD, terutama dari retribusi parkir yang potensinya luar biasa, tentu dia akan punya alasan kuat minta anggaran besar. Tapi kalau target retribusi tidak pernah tercapai, ya berat,” kata Wahid.

Baca Juga:MAN 1 Tasikmalaya Gelar Workshop Kurikulum Berbasis Cinta dan Pembelajaran MendalamBangunan Liar di Atas Saluran Cimulu Kota Tasikmalaya Dibongkar Pemprov Jabar, Kafenya Pindah Kemana?

Ia berharap Dishub tidak hanya fokus pada aspek teknis perbaikan infrastruktur, tetapi juga membenahi kinerja keuangan agar pelayanan bisa lebih luas, termasuk untuk sektor penerangan jalan.

0 Komentar