Tantangan-tantangan tersebut menuntut sinergi antara BPJS Ketenagakerjaan, kementerian terkait, pelaku usaha, serta para pekerja itu sendiri.
Apresiasi juga datang dari daerah.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tasikmalaya, Zeddy Agusdien, mengungkapkan komitmen penuh jajarannya dalam memperkuat integritas pelaksanaan Program Jaminan Pensiun di wilayah Priangan Timur.
Ia meyakini, manfaat Jaminan Pensiun harus terus diperluas agar bisa menyentuh lebih banyak lapisan pekerja formal maupun informal.
Baca Juga:SC Squad AHM Tanam 12.000 Mangrove, Selamatkan Karawang dari Abrasi dan Krisis Iklim!Newcastle Dihantui Penolakan dan Perebutan Pemain, Tawaran Rekor Klub untuk Benjamin Sesko Ditolak RB Leipzig
Lebih dari sekadar angka dan statistik, perjalanan satu dekade Jaminan Pensiun menunjukkan betapa pentingnya kehadiran negara dalam melindungi masa depan pekerja.
Program ini bukan hanya alat finansial, tetapi juga simbol keberpihakan terhadap kesejahteraan rakyat.
Tantangan yang tersisa sejatinya bukan hambatan, melainkan peluang untuk membangun sistem pensiun yang inklusif, berkelanjutan, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Ke depan, dengan proyeksi bahwa manfaat pensiun hari tua akan mulai disalurkan secara masif pada 2030-2031, BPJS Ketenagakerjaan perlu menyiapkan langkah-langkah strategis.
Ini termasuk perbaikan skema manfaat, optimalisasi pengelolaan dana pensiun, dan tentu saja, peningkatan cakupan kepesertaan secara nasional.
Satu dasawarsa memang layak dirayakan, tetapi lebih dari itu, ia harus dijadikan sebagai titik tolak untuk menciptakan sistem jaminan pensiun yang tak hanya melindungi, tapi juga memberdayakan. (*)