TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sampah yang menumpuk di Desa Cibalong, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, telah menyebabkan gangguan serius bagi masyarakat. Bau tidak sedap yang ditimbulkan oleh tumpukan sampah ini mengganggu kenyamanan warga serta merusak pemandangan lingkungan sekitar, Minggu 3 Agustus 2025.
Menanggapi keluhan masyarakat, Iis Dewi Suminar, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya dari Daerah Pemilihan (Dapil) VI, turun langsung ke lokasi untuk menanggulangi masalah tersebut.
Iis yang didampingi oleh Karangtaruna, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta pemerintah desa setempat, termasuk Muspika Cibalong, ikut serta dalam kegiatan pembersihan sampah dengan menggunakan alat berat.
Baca Juga:Fauzian Faikal Siap Bawa Nafwa FC Salawu Gemilang di Festival Grassroots Tasik Raya Cup 3Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasikan Perda Pedoman Pelayanan Kepemudaan: Dorong Optimalisasi Pemuda
Iis menyayangkan kondisi tersebut, di mana tumpukan sampah sudah menumpuk di pinggir jalan desa dan bantaran Sungai Ciwulan.
“Lokasi pembuangan sampah tersebut sebelumnya disediakan untuk kebutuhan warga setempat. Namun, kini sampah yang dibuang tidak hanya berasal dari desa, melainkan juga dari pengendara yang melintas dan masyarakat dari luar desa,” ujarnya kepada Radar.
Hal ini, lanjut dia, menyebabkan penumpukan sampah yang semakin besar dan menimbulkan bau yang sangat mengganggu.
“Saya langsung melihat ke lokasi, dan saya mendapati bahwa sampah sudah menumpuk dengan sangat besar, yang menyebabkan bau tak sedap dan mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar serta pejalan kaki,” ungkap Iis.
Tumpukan sampah yang semakin meluas ke tanah milik warga ini, menurut Iis, telah menciptakan potensi masalah sosial di masyarakat. Oleh karena itu, solusi harus segera diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan mengangkut sampah yang sudah menumpuk.
Atas dasar kesepakatan bersama, pemerintah desa memutuskan untuk menutup lokasi pembuangan sampah tersebut. Kemudian memindahkannya ke tanah penggilingan milik desa yang lebih luas dan tidak mengganggu warga.
“Saya berharap agar pemerintah desa dapat mengedukasi masyarakat untuk memisahkan sampah organik dan non-organik serta menyediakan fasilitas bank sampah di setiap rumah,” ucapnya.
Baca Juga:Kuatkan Peran FKDM Kabupaten Tasikmalaya dalam Menjaga Keamanan: Bentuk FKDM Kecamatan dan DesaTubuh Mengingat Segalanya: Eksperimen Terapi Alternatif BCR Gunakan EEG untuk Ukur Efektivitas
Hal ini, menurutnya sangat penting agar sampah dapat diproses dengan baik, bahkan sampah non-organik seperti plastik dapat dimanfaatkan untuk kerajinan atau barang bernilai lainnya.