Kesehatan Puluhan Ribu Pelajar di Pangandaran Dicek, Ada Apa?

Puluhan Ribu Pelajar di Pangandaran
Siswa SD di Kabupaten Pangandaran saat disuntik vaksin beberapa waktu lalu. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kabupaten Pangandaran tengah bersiap melaksanakan program berskala besar untuk kesehatan generasi muda.

Melalui Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digulirkan pemerintah pusat, puluhan ribu pelajar di Pangandaran akan mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh tanpa biaya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, akan melaksanakan program CKG bagi pelajar berusia 7 hingga 17 tahun.

Baca Juga:Transformasi Digital di Dunia B2B: Saatnya Bisnis Indonesia Go Online

Di Pangandaran, pelaksanaan program ini akan dilakukan serentak di seluruh puskesmas yang tersebar di berbagai kecamatan.

Yadi Sukmayadi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, menyampaikan, pelaksanaan CKG akan melibatkan seluruh jajaran puskesmas. ”Program CKG ini akan dimulai serentak,” ungkapnya, Minggu, 3 Agustus 2025.

Tidak hanya dalam pelaksanaan teknis pemeriksaan, tetapi juga dalam kegiatan sosialisasi kepada sekolah-sekolah, baik secara langsung maupun melalui media daring.

Dari total 65.153 pelajar di Pangandaran yang berada dalam rentang usia sasaran program, Dinas Kesehatan menargetkan setidaknya 50 persen di antaranya mengikuti layanan pemeriksaan tersebut.

Artinya, lebih dari 32.000 pelajar akan diperiksa secara menyeluruh oleh tenaga medis dari berbagai fasilitas layanan kesehatan yang ada.

Seluruh tenaga medis yang bertugas di puskesmas akan dikerahkan secara maksimal demi kelancaran program.

Fasilitas pendukung juga telah dipastikan dalam kondisi siap pakai.

Hal ini mencakup sarana, prasarana, hingga kebutuhan bahan medis habis pakai (BMHP) yang dinilai mencukupi untuk mendukung kegiatan ini secara efektif.

Baca Juga:

Program CKG ini tidak hanya menyasar aspek fisik dasar, tetapi juga mencakup 13 indikator kesehatan.

Beberapa di antaranya meliputi pemeriksaan status gizi, tekanan darah, kadar gula dalam darah, tinggi dan berat badan, serta kondisi mata, telinga, dan gigi.

Pemeriksaan anemia juga menjadi bagian penting dari proses skrining kesehatan tersebut.

Yang menarik, pada kelompok remaja putri terutama yang duduk di jenjang SMP dan SLTA, akan dilakukan pemantauan tambahan khusus untuk status gizi.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi preventif pemerintah dalam menangani potensi gangguan kesehatan remaja sejak dini, terutama yang berkaitan dengan risiko anemia dan kekurangan gizi yang dapat berdampak jangka panjang. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar