Meski telah berada di puncak struktural madrasah, Asep tak pernah merasa selesai. Baginya, mendidik adalah proses tak berujung, dan satu-satunya jalan untuk membuat perubahan nyata di tengah krisis karakter generasi.
“Kalau kita mendidik dengan cinta, anak-anak akan tumbuh dengan jiwa. Bukan sekadar cerdas, tapi punya nilai. Dan itu bekal paling berharga untuk masa depan bangsa,” pungkasnya. (Ayu Sabrina B)