Ketika Anak-Anak Mourinho Selamatkan AS Roma dari Sanksi Financial Fair Play

Jose Mourinho
Jose Mourinho Foto: Tangkapan layar Instagram@josemourinho
0 Komentar

RADARTASIK.ID – AS Roma kembali menunjukkan bagaimana kekuatan akademi muda mereka bisa menjadi penyelamat di tengah tekanan aturan Financial Fair Play (FFP).

Di saat banyak klub Eropa harus menjual bintang utama untuk menyeimbangkan neraca, Giallorossi justru memanfaatkan aset tersembunyi dari Trigoria—yakni para pemain muda hasil binaan akademi mereka.

Sistem pembinaan pemain muda Roma, atau yang akrab disebut cantera, telah menjadi tambang emas finansial bagi klub.

Baca Juga:Mantan Pelatih AC Milan Dukung Inter Datangkan Lookman: “Dia Pemain dengan Kepribadian Kuat”Usai Pernyataan Keras Juventus Soal Vlahovic, AC Milan Banting Stir dan Langsung Incar Striker Prancis 

Nama-nama seperti Luigi Cherubini dan Alessandro Romano, yang merupakan produk akademi Primavera, kini menjadi target penjualan demi menyehatkan neraca keuangan klub dan menghindari sanksi UEFA.

Cherubini, yang menjalani debut tim utama di bawah asuhan José Mourinho pada 2023 dan musim lalu dipinjamkan ke Carrarese di Serie B, kini diminati Sassuolo.

Sementara itu, Romano dikabarkan tengah didekati Torino.

Bersama penjualan Tammy Abraham ke klub Turki, Besiktas, mereka berpotensi menjadi transaksi penting di penghujung jendela transfer ini.

Penjualan pemain muda sendiri bukanlah hal baru di Roma.

Sejak era James Pallotta sebagai presiden klub, akademi telah dijadikan sumber pemasukan vital.

Salah satu contoh paling mencolok adalah transfer Andrea Bertolacci ke AC Milan pada 2015.

Pada saat itu, Roma membeli kembali sang gelandang dari Genoa seharga €8,5 juta (sekitar Rp150 miliar), lalu menjualnya ke Milan hanya beberapa hari kemudian seharga €20 juta (sekitar Rp353 miliar).

Sebuah langkah brilian yang menghasilkan keuntungan instan dan dicatat tepat sebelum tanggal 30 Juni, tenggat pelaporan keuangan UEFA.

Baca Juga:Atalanta Main Tarik Ulur dengan Inter: Ijinkan Lookman Pindah, Tapi Ogah Kasih DiskonLoftus-Cheek: Allegri Tahu Cara Ciptakan Atmosfer Klub Besar di Ruang Ganti Milan

Begitu pula penjualan Alessio Romagnoli ke AC Milan pada 2015 senilai €25 juta (Rp442 miliar), serta transfer Cristian Volpato dan Filippo Missori ke Sassuolo seharga gabungan €10 juta (Rp177 miliar).

Nama-nama lain seperti Joao Costa ke Al-Ettifaq (€9 juta), Benjamin Tahirovic ke Ajax (€8,5 juta), dan Nicola Zalewski ke Inter (€6,5 juta) juga turut memperkuat posisi finansial klub.

José Mourinho sendiri diketahui menyebut para pemain muda ini sebagai “anak-anaknya”.

Sebutan penuh kasih yang mencerminkan dedikasi sang pelatih dalam memberikan kesempatan kepada pemain muda tampil di tim utama.

0 Komentar