PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Serangan anjing liar terhadap ternak domba kembali terjadi di Kabupaten Pangandaran.
Setelah sebelumnya menggegerkan Kecamatan Parigi, kini giliran wilayah Kecamatan Langkaplancar yang turut menjadi sasaran anjing liar.
Kepala Desa Langkaplancar, Syarif Hairul Anwar, mengungkapkan, serangan anjing liar terjadi di dua desa sekaligus, yakni Desa Langkaplancar dan Desa Mekarwangi.
Baca Juga:Transformasi Digital di Dunia B2B: Saatnya Bisnis Indonesia Go Online6 Rekomendasi Skincare & Bodycare Lokal Aman dan Mencerahkan!
Menyikapi situasi yang semakin meresahkan, pemerintah desa setempat mengambil langkah cepat dengan menggelar musyawarah bersama sejumlah pihak, termasuk Pemerintah Desa Mekarwangi dan Bojongkondang. ”Mereka sangat terganggu,” ungkapnya, Jumat, 1 Agustus 2025.
Dalam musyawarah tersebut, diputuskan untuk meminta bantuan resmi kepada Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin) Kabupaten Pangandaran.
Langkah ini diambil setelah terkonfirmasi adanya 15 ekor domba yang menjadi korban serangan anjing liar dalam beberapa hari terakhir.
Menurut laporan warga, dari jumlah tersebut, enam ekor merupakan milik warga Desa Mekarwangi, sementara sembilan ekor lainnya berasal dari peternak di Desa Langkaplancar.
Kejadian ini memicu kekhawatiran mendalam di kalangan peternak domba di Pangandaran, karena ternak yang mereka pelihara merupakan sumber utama penghidupan.
Pihak pemerintah desa menyatakan, permintaan bantuan kepada Perbakin bukan hanya untuk perlindungan sementara, tetapi juga sebagai upaya strategis guna menanggulangi gangguan hewan liar yang terus berulang.
Harapannya, Perbakin dapat membantu dalam melakukan perburuan terkendali terhadap anjing-anjing liar yang telah mengganggu keamanan ternak dan menimbulkan kerugian ekonomi bagi masyarakat.
Baca Juga:
Situasi ini menyoroti pentingnya penanganan populasi anjing liar secara terpadu, agar tidak menimbulkan dampak yang lebih luas, baik terhadap sektor peternakan maupun keselamatan warga sekitar. (Deni Nurdiansah)