TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dorongan dari tenaga kesehatan RSUD dr Soekardjo soal pelimpahan pengelolaan ke Provinsi Jawa Barat dinilai akan jadi pilihan berat untuk Pemkot Tasikmalaya. Antara merelakan dengan rasa malu, atau langkah berani untuk fokus melakukan pembenahan.
Akademisi sekaligus pengamat pemerintahan, Asep M Tamam menilai RSUD dr Seokardjo sudah memiliki citra negatif dari berbagai lini. Baik itu tampilan fisik, pelayanan sampai sarana prasarana. “Wajar banyak yang menyebut kesan horor di RSUD dr Soekardjo,” ungkapnya kepada Radar, Kamis (31/7/2025).
Mengenai keinginan nakes untuk dilimpah ke Provinsi Jawa Barat, hal itu jadi bahan evaluasi untuk Pemkot. Salah satunya dengan mengukur akar permasalahan serta solusi yang diperlukan. “Harus perhatian yang fokus dan penanganan yang holistik, supaya dipastikan Pemkot dan RSUD mampu atau tidak menyelesaikannya,” terangnya.
Baca Juga:Lansia 96 Tahun di Kadipaten Tasikmalaya Terkapar Tak Bernyawa di Jalan, Kepala RusakPemprov Jabar Sudah Melangkah, Giliran Pemkot Tasikmalaya Bergerak Tertibkan Bangunan Liar di Sempadan Irigasi
Evaluasi yang diperlukan meliputi berbagai bidang diantaranya manajemen, keuangan, profesionalisme pegawai. Pasalnya dengan kondisi saat ini, menurutnya yang menjadi permasalahan bukan hanya di satu persoalan saja. “Karena dari mulai tampilan saja sudah tidak meyakinkan, ditambah dari sisi fasilitasnya banyak pendapat negatif,” tuturnya.
Tidak kalah penting, keberpihakan kebijakan juga perlu dievaluasi juga. Karena tidak menutup kemungkinan hal ini ada kaitan dengan regulasi atau kebijakan dari pemerintah. “Pemkot dan DPRD juga harus introspeksi soal keberpihakan kebijakan ini, karena ini berkaitan dengan eksekutif dan legislatif,” terangnya.
Jika memang solusinya tidak bisa dilaksanakan oleh Pemkot, maka memang butuh peran lain. Dalam kondisi itu Pemerintah Provinsi lebih realistis kemampuan untuk menanganinya. “Ya ketika manajemen RSUD tidak bisa, Pemkot dan DPRD juga tidak bisa, provinsi bisa melakukan pembenahan meskipun prosesnya lebih radikal,” katanya.
Seperti diketahui, ratusan tenaga kesehatan RSUD dr Soekardjo menandatangani spanduk pemohonan. Supaya rumah sakit tersebut dimpahkan menjadi RSUD Provinsi Jawa Barat.
Hal tersebut ditenggarai oleh minimnya sarana prasarana untuk pelayanan terhadap pasien efek keuangan yang tidak sehat. Kondisi ini pun sudah terjadi selama beberapa tahun dan membuat citra rumah sakit tersebut semakin negatif di mata publik.