Bagi Alcantar, kekuatan film ini bukan terletak pada unsur fandom semata, tetapi pada bagaimana cerita disampaikan dengan kedalaman emosional.
Estetika Visual Menginspirasi Gelombang Kreativitas
Bukan hanya jalan cerita yang menyentuh, KPop Demon Hunters juga berhasil menyuguhkan gaya visual yang inspiratif.
Gaya animasi film ini memancing gelombang kreativitas dari para penggemarnya.
Salah satunya adalah Zabrinah Santiago, ilustrator lepas dari AS yang dikenal dengan nama ”ItmeZ”.
Baca Juga:Transformasi Digital di Dunia B2B: Saatnya Bisnis Indonesia Go OnlineMerayakan Kreativitas Tanpa Batas, JNE Content Competition 2025 Gaungkan Semangat Anak Bangsa
Terpikat oleh estetika visual film, ia langsung menciptakan fan art bertema Huntr/x dan Saja Boys, bahkan menjual kartu ilustrasi tersebut dalam pameran Anime Expo Los Angeles hanya dua minggu setelah film tayang.
Pencarian tagar #kpopdemonhunters di media sosial seperti Instagram memperlihatkan ribuan karya serupa, menunjukkan betapa besar resonansi visual film ini terhadap komunitas kreatif.
Hal serupa dirasakan oleh YouTuber asal Jepang, Emily Sim, yang lebih dikenal dengan nama ”Emirichu”.
Desain karakter yang kuat serta cerita yang orisinal menjadi faktor utama yang menarik perhatiannya.
Ia bahkan mengunggah video ulasan berdurasi lebih dari setengah jam, yang dalam waktu singkat berhasil mengumpulkan ratusan ribu penonton.
Baginya, film ini bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga sumber inspirasi bagi banyak seniman dan kreator muda.
”Aku suka melihat semua fan art dan bagaimana film ini bisa menginspirasi begitu banyak orang secara kreatif,” ungkap Emily Sim.
Baca Juga:6 Rekomendasi Skincare & Bodycare Lokal Aman dan Mencerahkan!Target Striker Kandas, Manchester United Dipaksa Cari Penyerang Kelas Dua?
Maggie Kang menjelaskan, tim produksi memang ingin menampilkan sisi visual yang menggabungkan unsur tradisional Korea seperti jeoseung saja (malaikat maut dalam mitologi Korea) dengan sentuhan modern khas K-pop.
Hal ini biasanya terlihat dalam drama Korea, namun sangat jarang diterapkan dalam medium animasi.
Pendekatan ini menjadi ciri khas yang membedakan KPop Demon Hunters dari film-film animasi lainnya.
Tamar Herman bahkan membandingkan film ini dengan Spider-Man: Into the Spider-Verse milik Sony, yang juga dikenal karena keberanian gaya visual dan daya tarik lintas generasi.
Ia menyebut bahwa KPop Demon Hunters berhasil mengisi kekosongan akan film musikal animasi yang menyenangkan, penuh warna, dan universal.