KPop Demon Hunters: Resep Sukses Netflix Menyatukan Dunia Fantasi, K-Pop, dan Emosi Penggemar

KPop Demon Hunters
K-Pop Demon Hunters telah memikat penonton dengan perpaduan K-pop dan animasinya. (Netflix)
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Di tengah gempuran waralaba besar dan cerita daur ulang yang mendominasi industri animasi, KPop Demon Hunters hadir sebagai angin segar.

Film hasil kolaborasi antara Sony Pictures dan Netflix ini berhasil meramu formula yang tak biasa: menggabungkan dunia fantasi, musikal animasi, dan semangat fandom K-pop menjadi satu tontonan spektakuler yang menggema di seluruh dunia.

Dunia yang dibangun dalam film ini tidak hanya sekadar latar belakang, tetapi merupakan cerminan nyata dari budaya fandom K-pop.

Baca Juga:Transformasi Digital di Dunia B2B: Saatnya Bisnis Indonesia Go OnlineMerayakan Kreativitas Tanpa Batas, JNE Content Competition 2025 Gaungkan Semangat Anak Bangsa

Dalam setiap adegannya, penonton disuguhkan atmosfer yang begitu hidup: penonton mengenakan kaus bergambar idola mereka, mengacungkan light stick bercahaya, hingga menangis haru dan bersorak histeris di depan panggung megah.

Semua detail tersebut terasa akrab bagi siapa pun yang pernah menyaksikan konser K-pop secara langsung atau mengikuti kultur pop Korea secara intens.

Tak mengherankan, ketika film ini dirilis di Netflix, antusiasme penonton pun langsung melonjak.

Dalam waktu singkat, KPop Demon Hunters berhasil menduduki peringkat teratas dalam daftar tayangan global Netflix.

Respons dari penggemar pun meluas hingga ke media sosial, di mana mereka mengunggah beragam konten berupa fan art, cover lagu, cosplay, hingga koreografi dari adegan-adegan film.

Ini bukan sekadar film animasi; ini adalah fenomena budaya.

Soundtrack yang Melejit, Bukan Sekadar Pelengkap

Salah satu komponen krusial yang mendorong popularitas film ini adalah soundtrack-nya.

Tidak hanya mendukung narasi, album KPop Demon Hunters tampil sebagai produk musikal yang berdiri sendiri.

Baca Juga:6 Rekomendasi Skincare & Bodycare Lokal Aman dan Mencerahkan!Target Striker Kandas, Manchester United Dipaksa Cari Penyerang Kelas Dua?

Album ini langsung melesat ke posisi puncak dalam kategori Soundtracks versi Billboard, dan bahkan berhasil menembus posisi ke-8 dalam tangga lagu Billboard 200 yang mencakup seluruh genre.

Ini bukan pencapaian biasa bagi album yang berasal dari film animasi.

Menariknya, pencapaian ini tidak datang begitu saja.

Produksi musiknya melibatkan para penulis lagu terbaik di industri K-pop.

Salah satu kolaborator utama adalah The Black Label, label yang didirikan oleh produser legendaris Teddy Park—sosok yang berada di balik suksesnya grup seperti 2NE1 dan BLACKPINK.

0 Komentar