Bergetar Seperti Gempa Bumi, Atap dan Dinding Dapur Rumah Warga Banjar Ambruk 

Rumah Warga Banjar Ambruk
Saripudin menunjukkan dapur rumahnya yang ambruk di Lingkungan Langen, Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Kamis, 31 Juli 2025. (Anto Sugiarto/Radartasik.id)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Peristiwa mengejutkan menimpa Saripudin (50), warga Lingkungan Langen RT 02 RW 01, Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar.

Pada Rabu dini hari, 30 Juli 2025, atap dan dinding dapur rumahnya tiba-tiba ambruk saat penghuni rumah sedang tertidur lelap.

Insiden rumah warga Banjar ambruk tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB.

Menurut penuturan Saripudin, saat kejadian ia tengah tidur di lantai beralas kasur dan merasakan getaran seperti gempa bumi.

Namun, ia tidak langsung memeriksa ke belakang rumah.

Baca Juga:Transformasi Digital di Dunia B2B: Saatnya Bisnis Indonesia Go Online6 Rekomendasi Skincare & Bodycare Lokal Aman dan Mencerahkan!

Baru keesokan paginya ia menyadari bahwa dapur yang menyatu dengan kamar mandi telah runtuh, termasuk sebagian besar atap dan dindingnya.

Saripudin yang hanya tinggal bersama anak perempuannya memilih memprioritaskan perbaikan atap kamar mandi terlebih dahulu demi menjaga privasi anaknya. ”Kalau terbuka gimana kesannya,” jelasnya, Kamis, 31 Juli 2025.

Warga sekitar pun turut membantu memperbaiki bagian tersebut, sementara dapur masih dibiarkan terbuka karena keterbatasan biaya dan tenaga.

Diketahui sebelumnya, atap dapur rumah Saripudin sempat mengalami kebocoran ringan.

Dua hari sebelum kejadian, wilayah tersebut diguyur hujan meskipun tidak terlalu deras.

Namun demikian, curah hujan yang terus-menerus ditambah dengan kondisi bangunan yang sudah tua dan lapuk diduga menjadi penyebab runtuhnya dapur.

Lurah Muktisari, Asep Intan Yuliana, membenarkan peristiwa tersebut.

Ia menyampaikan, bagian dapur, toilet, dan septic tank mengalami kerusakan cukup parah.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden rumah warga Banjar ambruk ini.

Ditaksir, kerugian material mencapai kurang lebih Rp 10 juta.

Baca Juga:

Pihak kelurahan, lanjut Asep, telah berkoordinasi dengan ketua RT setempat untuk mengusulkan permohonan bantuan kepada Baznas Kota Banjar.

Harapannya, proses perbaikan dapat segera dilakukan agar Saripudin dan anaknya bisa kembali menjalani aktivitas rumah tangga dengan aman dan nyaman. (Anto Sugiarto)

0 Komentar