CIAMIS, RADARTASIK.ID – Dosen-dosen dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Cikoneng, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Kamis, 17 Juli 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Cikoneng. Fokus utama dari Bimtek ini adalah untuk mengoptimalkan potensi ekonomi desa melalui pengembangan usaha ayam pedaging yang diharapkan dapat mendukung perkembangan ekonomi desa sesuai dengan visi Desa Cikoneng, yaitu “Ekonomi Kuat, Desa Cikoneng Hebat”.
BIMTEK ini melibatkan sejumlah dosen Unsil, di antaranya Dr Apip Supriadi SE MSi, Dwi Hastuti Lestari Komarlina SE MSi, Rifky Wahyu Ramadhan SE MSi, Gusti Tia Ardiani SE MM, Galiih Nugraha SE ME, Resti Pratiwi SE ME dan Arkanudin Rizki Permono ME.
Baca Juga:Fauzian Faikal Siap Bawa Nafwa FC Salawu Gemilang di Festival Grassroots Tasik Raya Cup 3Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasikan Perda Pedoman Pelayanan Kepemudaan: Dorong Optimalisasi Pemuda
Selain itu, turut hadir sebagai narasumber Dr Edy Suroso SE MSi CSBA CVDP yang memberikan materi tentang pentingnya studi kelayakan untuk kelangsungan usaha di BUMDes. Beberapa mahasiswa juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini sebagai bagian dari pengabdian masyarakat.
Desa Cikoneng telah memiliki BUMDes yang berdiri sejak tahun 2017, yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pengembangan potensi ekonomi lokal.
Salah satu sektor yang berpotensi dikembangkan adalah peternakan ayam pedaging. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat pada tahun 2024, konsumsi daging unggas per kapita menunjukkan tren yang terus meningkat.
Hal ini membuka peluang besar bagi BUMDes untuk menggali potensi pasar ayam pedaging yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.
Dr Apip Supriadi, ketua Pengabdian Masyarakat menyampaikan bahwa program ini difokuskan pada tahap persiapan dan perencanaan untuk memperkuat pengembangan usaha BUMDes, agar memiliki arah yang jelas dan terukur.
“Salah satu hal penting yang ditekankan adalah pentingnya melakukan studi kelayakan usaha yang valid. Studi kelayakan yang tepat akan membantu dalam merancang rencana usaha yang terukur, berkelanjutan, dan menjadi media komunikasi yang efektif antara BUMDes dengan Pemerintah Desa,” ujarnya kepada Radar, Rabu 30 Juli 2025.