TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Bangunan yang berdiri di atas atau sempadan saluran irigasi tersebar di 9 kecamatan di Kota Tasikmalaya. Wilayah Kecamatan Cihideung dan Tawang terbilang paling banyak jumlahnya.
Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya, ada 769 bangunan di atas saluran irigasi. Paling banyak ada di Kecamatan Cihideung dengan jumlah 219 bangunan.
Hal ini tampak jelas ketika Pemkot Tasikmalaya membangun pedestrian di Jalan HZ Mustofa. Di mana sebagian bangunan di kawasan itu berdiri di atas saluran irigasi.
Baca Juga:Lewat Tanda Tangan, Ratusan Nakes Minta RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya Jadi Rumah Sakit Provinsi JabarDidominasi Bangunan Liar! Ada 769 Konstruksi di Daerah Irigasi Kota Tasikmalaya, Pemkot Belum Mampu Tertibkan
Di Kecamatan Tawang pun jumlah beda tipis dengan Cihideung, yakni sebanyak 2018 bangunan. Kecamatan ini sama-sama masuk dalam wilayah pusat kota yang relatif padat pemukiman dan juga tempat usaha.
Selanjutnya bangunan di atas wilayah saluran irigasi yakni 111 di Kecamatan Mangkubumi, 105 di Kecamatan Cipedes, 49 di Kecamatan Purbaratu, 23 di Kecamatan Bungursari, 21 di Kecamatan Cibeureum, 16 di Kecamatan Kawalu dan 7 di Kecamatan Indihiang.
Dari penertiban bangunan saluran irigasi Cimulu oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sebagian publik mendorong Pemkot melakukan hal serupa. Hal itu terlihat dari berbagai komentar warganet di tiktok Radartasik.id.
Salah satunya yakni akun rendigezodtrendi Haeruman yang mendukung pembongkaran tersebut. Namun jangan hanya di Cimulu saja karena saluran air di HZ Mustofa dan Dadaha pun perlu ditertibkan. “mantap hz dadaha sakantenan,” katanya.
Hal serupa juga ditulis akun Delia yang juga meminta Pemkot Tasikmalaya melakukan langkah serupa. Menurutnya di wilayah Dadaha pun banyak bangunan di atas saluran akir yang perlu ditertibkan. “di dadaha punten pang lereskeun seuseur dina luhur susukan,, wartoskeun ka walikota wantun teu @vimanalparizzzi_,” tulisnya.
Akun debaladyu juga berkomentar hal serupa dan mendorong pemerintah melihat kondisi di wilayah Jalan HZ Mustofa. Pasalnya di kawasan tersebut relatif kerap terjadi banjir. “parapatan HZ mustofa – Cihideung Balong Cheek… sok sering banjir…,” komentarnya.
Sebelumnya, Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUTR Kota Tasikmalaya Rino Isa Muharam mengatakan sejauh ini belum ada rencana ke arah sana. Pasalnya hal tersebut bergantung pada kemampuan anggaran dan kebijakan dari pimpinan daerah. “Kalau kami kan pelaksana,” ungkapnya kepada Radar, Senin (28/7/2025).