SDN Sindanggalih Kota Tasikmalaya Gelar Festival Kaulinan Barudak untuk Meriahkan Hari Anak Nasional

KAULINAN BAHEULA
Ratusan siswa SDN Sindanggalih saat mengikuti festival kaulinan barudak di halaman sekolah, Senin (28/7/2025).
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, SDN Sindanggalih Kota Tasikmalaya menggelar Festival Kaulinan Barudak, Senin (28/7/2025).

Beragam permainan tradisional khas Sunda mewarnai kegiatan ini, mulai dari oray-orayan, sapintrong, endog-endogan, pecle, bakiak, egrang, dan permainan lainnya yang kini mulai jarang dimainkan anak-anak.

Guru SDN Sindanggalih, Ipik Gandamana SPd, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengenalkan kembali permainan tradisional kepada siswa yang selama ini lebih akrab dengan perangkat digital.

Baca Juga:Axioo Sentra Digital: Inovasi Kolaboratif Dunia Pendidikan dan Industri TeknologiBI Tasikmalaya Gelar Jagaraksa Rupiah 2025 dan Deklarasi Gerakan Edukasi Rupiah Masuk Desa

“Selain itu, juga untuk melestarikan agar tetap ada dan terjaga,” ungkapnya.

Ipik menambahkan, tema yang diangkat dalam festival ini adalah Miara Kaharsa atau menjaga kebahagiaan, sebagai wujud rasa cinta terhadap tanah kelahiran. “Ini juga sebagai wujud nyaah ka lemah cai sesuai dengan tema yang kami angkat, yaitu Miara Kaharsa atau menjaga kebahagiaan,” tuturnya.

Tak hanya untuk hiburan, festival ini juga menjadi sarana pendidikan nilai-nilai karakter bagi siswa. Melalui berbagai permainan tradisional yang dimainkan secara berkelompok, pihak sekolah ingin menanamkan semangat kerja sama, kebersamaan, sportivitas, perjuangan, kesabaran, serta nilai silih asah, silih asih, dan silih asuh. Siswa juga diajak melatih empati dan saling membahagiakan satu sama lain.

Menurut Ipik, selama kegiatan berlangsung para siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi. Mereka terlihat penasaran dan ingin mencoba seluruh permainan yang disediakan.

“Peserta didik merasa bersemangat karena jarang sekali mereka bermain seperti itu, sehingga semuanya ingin mencoba permainan tersebut,” katanya.

Senada dengan Ipik, guru lainnya, Dini Akmaliah SPd MPd menilai bahwa kaulinan barudak memiliki peran penting dalam perkembangan anak, khususnya di jenjang sekolah dasar.

Permainan tradisional, kata dia, tidak hanya menghibur, tetapi juga mendukung perkembangan sosial, emosional, motorik, dan kognitif anak.

Baca Juga:Dosen Unsil Tingkatkan Gerakan Sadar Demokrasi Melalui Jigsaw Learning dan Pemanfaatan Media Infografis Sharp Luncurkan Active Speaker SAS Series, Solusi Hiburan Modern dengan Fitur Karaoke Profesional

“Permainan ini juga menanamkan nilai budaya dan mempererat hubungan anak dengan alam sekitar karena banyak dilakukan di luar ruangan dan sarat unsur budaya lokal,” jelas Dini.

Ia berharap kegiatan seperti ini bisa memberi dampak positif bagi pelestarian budaya sekaligus menjadi alternatif untuk mengurangi ketergantungan siswa terhadap gawai.

0 Komentar