RADARTASIK.ID – Inter Milan resmi memulai musim 2025/2026 di pusat latihan Appiano Gentile, menandai era baru bersama pelatih Cristian Chivu.
Presiden sekaligus CEO Inter, Beppe Marotta, memimpin pembukaan dengan pernyataan tegas soal arah baru klub.
Ia menginginkan Inter yang lebih muda, lebih kompetitif, namun tetap berorientasi pada kemenangan.
Baca Juga:Sacchi Sarankan Inter dan Napoli Fokus ke Scudetto: “Mereka Belum Siap Bersaing di Liga Champions”Ibrahimovic Tak Mampu Saingi Marotta, Galliani Kembali ke AC Milan?
“Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah meraih tujuh trofi domestik, mencapai dua final Liga Champions, dan satu final Liga Europa. Tapi kami tidak bisa puas,” kata Marotta dilansir dari Tuttomercatoweb.
“Kami sedang menurunkan rata-rata usia skuad untuk memperkuat nilai aset, namun Anda tidak bisa memenangkan sepak bola hanya dengan sebelas pemain muda,” lanjutnya.
Satu nama yang menjadi pengecualian dari kebijakan “pemain muda” itu adalah Ademola Lookman.
Marotta terang-terangan memberikan ultimatum kepada Atalanta dalam saga transfer winger asal Nigeria tersebut.
“Ini akan menjadi minggu yang menentukan,” tegasnya.
“Hubungan kami dengan Atalanta baik, dan kami akan mulai negosiasi konkret. Bila memungkinkan, kami akan menutup kesepakatan dalam dua atau tiga hari,” jelasnya.
“Jika tidak, kami akan pindah ke target lain. Profilnya sudah kami sampaikan kepada pelatih,” ancamnya.
Menurut laporan media Italia, Atalanta mematok harga sekitar €50 juta atau sekitar Rp880 miliar untuk Lookman, yang musim lalu tampil gemilang.
Baca Juga:Ngerinya Serangan Como Racikan Fabregas, Ajax Jadi Korban TerbaruMirwan Suwarso Bantah Akan Datangkan Messi ke Como: Itu Mustahil
Marotta dikabarkan enggan memenuhi harga penuh tersebut dan tengah mempertimbangkan opsi penawaran kreatif dengan bonus tambahan.
Sementara itu, pelatih baru Inter, Cristian Chivu, juga turut berbicara dalam acara pembukaan musim.
Ia memuji dua pemain muda, Pio Esposito dan Giovanni Leoni, meski yang terakhir tampaknya tidak masuk dalam rencana utama saat ini.
“Secara karakter, mereka luar biasa. Mereka bukan hanya masa depan Inter, tapi juga masa depan sepak bola Italia,” ujar Chivu.
Ia juga menekankan masih akan menggunakan warisan pelatih sebelumnya, Simone Inzaghi yang identik dengan formasi 3-5- 2.
“Saya ingin Inter yang agresif, vertikal, dan bisa membaca momen pertandingan. Titik awalnya tetap 3-5-2, tapi kami akan fleksibel. Identitas lebih penting daripada angka-angka formasi,” paparnya.