Dosen Fakultas Pertanian Unsil Tasikmalaya Cetak Santri Tani Mandiri Lewat Kegiatan PPM

PENGABDIAN
Tim dosen dan mahasiswa dari Fakultas Pertanian Unsil Tasikmalaya menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) di Pondok Pesantren Al Hikmah Tasikmalaya, Sabtu (26/7/2025).
0 Komentar

Perwakilan Pimpinan Pondok Pesantren Al Hikmah, Suci Noorbayani, MPd mengucapkan rasa terima kasih dan harapannya agar santri dapat mengaplikasikan ilmu pertanian sebagai bekal masa depan.

“Kegiatan ini sangat relevan dengan visi pesantren mandiri dan membuka wawasan santri dalam melihat pertanian sebagai peluang usaha,”ujarnya.

Kegiatan ini juga didampingi oleh mahasiswa pertanian Unsil yaitu Muhamad Fadli Akbar, Arif Juhdar Asibli, dan Althaf Raya Adriano yang turut berperan aktif sebagai fasilitator dan mentor lapangan.

Baca Juga:BI Tasikmalaya Gelar Jagaraksa Rupiah 2025 dan Deklarasi Gerakan Edukasi Rupiah Masuk DesaDosen Unsil Tingkatkan Gerakan Sadar Demokrasi Melalui Jigsaw Learning dan Pemanfaatan Media Infografis 

Mahasiswa yang terlibat mengaku mendapatkan pengalaman berharga dalam berinteraksi dengan masyarakat. “Ini bukan hanya soal mengajar, tapi juga belajar bagaimana menyampaikan ilmu secara aplikatif dan menyenangkan,” ungkap Arif Juhdar, salah satu mahasiswa Pertanian Unsil.

Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi dan komitmen peserta untuk mengembangkan praktik pertanian terpadu skala kecil di lingkungan pesantren. Tim pengabdian juga akan melakukan pendampingan berkelanjutan guna memastikan keberlanjutan program ini.

Dekan Fakultas Pertanian Unsil, Dr Hj Rina Nuryati Ir MP menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari Tridharma Perguruan Tinggi dalam bentuk pengabdian yang menjawab kebutuhan lokal.

“Pesantren punya potensi besar bukan hanya sebagai pusat pendidikan keagamaan, tetapi juga sebagai pusat ekonomi berbasis kearifan lokal. Dengan pertanian terpadu, kami ingin mendorong kemandirian santri secara ekonomi dan sosial,” ujarnya.

Program ini akan berlanjut dalam bentuk pendampingan dan monitoring, termasuk pembentukan kader santri tani dan penguatan jejaring dengan institusi pendukung. Harapannya, Santri Tani Mandiri menjadi model pemberdayaan santri yang bisa direplikasi di pesantren lain.

Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen Universitas Siliwangi sebagai kampus berdampak, yang tidak hanya berfokus pada pengembangan ilmu di ruang kelas, tetapi juga hadir nyata di tengah masyarakat, memberi solusi atas tantangan lokal, dan membangun transformasi sosial. Melalui pendekatan kolaboratif dan transformatif seperti ini, kampus menunjukkan perannya sebagai motor penggerak perubahan yang berkelanjutan di daerah. (Fatkhur Rizqi)

0 Komentar