TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – MAN 1 Tasikmalaya menggelar workshop bertema Kurikulum Berbasis Cinta dan Pendekatan Pembelajaran Mendalam di Gedung Serba Guna MAN 1 Tasikmalaya, Jumat (26/7/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para guru terkait kurikulum baru yang diresmikan oleh Menteri Agama Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA, pada Kamis (24/7/2025).
Kepala MAN 1 Tasikmalaya, H. Husen, M.Pd, menjelaskan bahwa workshop ini merupakan implementasi nyata dari kurikulum berbasis cinta yang baru diluncurkan.
Baca Juga:Bangunan Liar di Atas Saluran Cimulu Kota Tasikmalaya Dibongkar Pemprov Jabar, Kafenya Pindah Kemana?Yang Tersisa dari Gagal Tampilnya Hindia di Kota Tasikmalaya!
“Kegiatan workshop ini merupakan sebagai implementasi nyata dari kurikulum berbasis cinta yang baru di-launching malam Jumat kemarin. Sehingga guru-guru di MAN 1 Tasikmalaya dapat lebih memahami kurikulum yang baru,” jelasnya.
Workshop menghadirkan dua narasumber, yakni Dr. KH. Aam Abdussalam, M.Pd dan Tasno Effendi, S.Pd., M.P.Mat. Dalam sambutannya, pengawas MAN 1 Tasikmalaya, Dr. H. Agus Sofwan, M.Pd, menyampaikan pentingnya inovasi dalam pendidikan.
“Kementerian Agama harus menjadi garda terdepan ikut berpartisipasi ikut membangun bangsa ini dengan berbagai inovasi. Termasuk adanya kurikulum berbasis cinta, sehingga para peserta didik yang nantinya lulus menjadi manusia yang bertakwa, penuh cinta kepada Allah, Rasul, lingkungan, diri sendiri, sesama dan pada bangsa, negara,” ujarnya.
Materi pertama disampaikan oleh KH. Aam Abdussalam yang mengangkat tema “Penguatan Karakter Guru sebagai Pendidik: Pendidikan Berbasis Cinta.” Ia menekankan bahwa guru sejati adalah sosok yang mengedepankan kasih sayang dalam mendidik siswa.
“Pendidikan itu harus datang dari cinta,” ungkap KH. Aam.
Ia menegaskan, guru yang hanya mengajar tanpa cinta akan mencetak murid yang hanya pintar, tetapi kehilangan arah.
“Guru yang hanya mengajar tanpa cinta, akan mencetak murid yang hanya pintar, tetapi mungkin kehilangan arah. Tapi guru yang mendidik dengan cinta, akan menumbuhkan manusia yang utuh: cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual,” tambahnya.
Baca Juga:Hampir Tujuh Tahun Menjabat, Kinerja Kadinkes Kota Tasikmalaya Layak Dievaluasi!Guru Madrasah di Kabupaten Tasikmalaya Rayakan Hari Jadi PGM ke-17 di Islamic Centre
Menurutnya, pendidikan berbasis cinta bukan berarti lemah atau tanpa batas, tetapi menunjukkan ketegasan yang dibingkai dengan kasih, kesabaran, dan keikhlasan. Guru yang penuh kasih akan mampu memberi teladan baik dan membimbing siswa ke arah yang benar.