“Saya jujur kecewa. Tahun itu luar biasa bagi saya—Liga Champions, dua gelar domestik, dan final Piala Dunia,” ujarnya.
“Saya merasa sudah memberikan segalanya. Tapi Messi menang. Dia pemain hebat. Namun, orang-orang masih mengingat musim itu dan itu artinya saya meninggalkan jejak,” tambahnya.
Ia juga menyebut nama lain yang senasib, seperti Franck Ribery (2013) dan Robert Lewandowski (2020), yang dianggap layak namun tak memenangkan penghargaan.
Baca Juga:Daftar Pemain Sayap Incaran AS Roma: Winger Rp531 Miliar Milik Leipzig Jadi Target TeratasSibuk Jual Pemain, AC Milan Hasilkan Dana Lebih dari Rp2 Triliun dari Bursa Transfer Musim Panas
Terakhir, saat bicara soal kesuksesan Inter pada musim 2009/2010, Sneijder tak ragu menyebut Jose Mourinho sebagai pelatih terbaik sepanjang masa.
“Bagi saya, ya. Apa yang kami lakukan bersama di tahun 2010 itu bersejarah. Mourinho membuat kami yakin bisa mengalahkan siapa pun,” tuturnya.
“Dia bukan sekadar pelatih—dia pemimpin, motivator, bahkan teman. Saya akan selalu menghormatinya,” pungkasnya.