Jurnalis Senior Italia Anggap Inter dan Napoli Cuma Tim Kasta Keempat di Liga Champions

Liga Champions
Ilustrasi Liga Champions Foto: Tangkapan layar Instagram
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Menjelang bergulirnya musim baru Liga Champions Eropa, perbincangan soal tim kandidat juara mulai menghangat.

Salah satu suara paling berpengaruh datang dari jurnalis senior Italia, Paolo Condò yang meragukan peluang wakil Italia menjadi juara Eropa musim ini.

Dalam kolomnya di Corriere della Sera menyampaikan pandangan tajamnya mengenai peta kekuatan tim-tim Eropa, termasuk dua wakil Italia, Inter Milan dan Napoli.

Baca Juga:Resmi! Andrea Pirlo Jadi Pelatih Dubai UnitedPato Yakin Allegri Bisa Bawa AC Milan Menangkan Scudetto dan Liga Champions

Menurut Condò, meski Inter tampil luar biasa dengan mencapai babak final dua kali bersama Inzaghi dan Napoli memenangi Scudetto dengan gaya meyakinkan, keduanya belum dianggap berada di antara elite Liga Champions musim ini.

Ia bahkan menyebut Inter dan Napoli hanya pantas berada di “barisan kasta keempat” dalam daftar kandidat juara.

“Kemenangan di babak semifinal dramatis melawan Barcelona memberikan momen luar biasa bagi banyak pemain Nerazzurri. Namun kesalahan karena faktor usia muda tak berlangsung selamanya,” tulis Condò.

Condò menilai, di tengah ketatnya persaingan dan kian lebarnya jarak finansial antar klub Eropa dan Italia membuat PSG dan Barcelona pantas ditempatkan sebagai favorit teratas dan masuk dalam “barisan pertama”.

Di belakang mereka, pada “barisan kedua”, ada Real Madrid dan Liverpool yang disebut sebagai big spender sejati.

“Napoli dan Inter, dua kandidat utama dari Italia hanya masuk ke dalam daftar favorit di barisan keempat dan seterusnya,” paparnya.

Ia juga menyinggung kegagalan Financial Fair Play dalam menciptakan kompetisi yang setara secara finansial.

Baca Juga:Aturan Baru 8 Detik untuk Kiper yang Akan Berlaku di Liga Champions Musim DepanWesley Sneijder: Mourinho Membuat Kami Yakin Inter Bisa Kalahkan Siapa Pun

Menurutnya, selama UEFA belum menerapkan salary cap atau batas gaji, maka ketimpangan kekuatan akan terus terjadi.

“Saat kita berbicara tentang klub-klub dengan belanja besar, ya, merekalah acuannya. Selama belum ada pembatasan gaji yang jelas, persaingan tidak akan pernah seimbang,” tegasnya.

Serie A sendiri menjadi satu-satunya liga top Eropa yang belum lagi menghadirkan juara Liga Champions sejak Inter melakukannya pada tahun 2010.

Meski Inter sempat tampil di final 2023 dan Napoli konsisten di Serie A, keduanya tetap dipandang belum cukup kuat untuk bersaing di level tertinggi Eropa.

0 Komentar