GARUT, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kabupaten Garut makin serius benahi keamanan wisata pantai Garut. Target 3,6 juta wisatawan dikejar lewat peningkatan layanan dan pengawasan di Rancabuaya, Sayang Heulang, hingga Santolo.
Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut untuk menarik lebih banyak kunjungan dan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Kepala Disparbud Kabupaten Garut, Luna Avriantini, menerangkan, peningkatan sistem pengamanan dan kenyamanan di berbagai destinasi wisata bukan hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pelaku usaha, masyarakat sekitar, dan pengunjung.
Baca Juga:Ramai Isu Beras Oplosan, Begini Temuan Terkini di GarutHari Ke-5 Pencarian Mahasiswa Hilang di Pantai Puncak Guha Garut: Gelombang 3 Meter Hambat Tim SAR
Kolaborasi semua pihak dianggap penting demi menjaga reputasi Garut sebagai destinasi wisata yang aman dan nyaman.
Garut memiliki keunggulan geografis dengan garis pantai sepanjang 80 kilometer yang menyimpan banyak destinasi menarik.
Beberapa wisata pantai Garut yang telah dikenal luas antara lain Pantai Rancabuaya, Pantai Santolo, Pantai Sayang Heulang, dan Pantai Cijeruk.
Tidak heran jika wisata pantai menjadi magnet utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
”Kami berupaya semaksimal mungkin untuk tetap bisa memberikan pelayanan yang baik, khususnya untuk para wisatawan,” ungkapnya.
Fokus utama mereka adalah menjaga kebersihan, kenyamanan, dan tentu saja keselamatan wisatawan.
Disparbud Kabupaten Garut saat ini telah memiliki 14 personel Balai Wisata Tirta (Balawista) yang ditempatkan di tiga destinasi utama: Pantai Sayang Heulang, Rancabuaya, dan Santolo.
Baca Juga:Capek Antre Paspor di Garut? Ini Janji Pemkab untuk Bulan AgustusTiga Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Puncak Guha Garut, Satu Selamat Dua Dicari
Meski belum bisa menjangkau seluruh garis pantai secara menyeluruh, Balawista tetap diimbau untuk memberikan bantuan kepada pengunjung yang membutuhkan, termasuk di luar zona utama mereka.
Dalam pernyataannya, Luna menyebutkan, Disparbud tengah mengupayakan pemenuhan alat penyelamatan agar petugas Balawista bisa bekerja lebih optimal, terutama dalam penanganan kecelakaan laut yang masih menjadi tantangan di kawasan pantai selatan Garut.
Langkah antisipasi terhadap bahaya laut juga sudah dilakukan, salah satunya dengan memasang rambu-rambu larangan berenang di area rawan.
Luna menjelaskan, kondisi pantai selatan Garut cenderung berbahaya untuk aktivitas berenang, sehingga pihaknya lebih menganjurkan wisatawan menikmati keindahan pantai dari daratan saja.