TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dalam rangka membentuk karakter siswa yang religius, SDN Liunggunung, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya menjalankan program menghafal Al-Qur’an, khususnya Juz 30 sebagai bagian penting dari kegiatan pembelajaran.
Program ini tidak hanya sekadar kegiatan tambahan, tetapi menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai keimanan sejak dini. Melalui hafalan yang dilakukan secara bertahap mulai dari kelas 1, siswa dibimbing untuk lebih disiplin, bertanggung jawab, dan mencintai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap siswa dibekali kartu hafalan yang memuat target surat-surat tertentu sesuai jenjang kelas. Hafalan disetorkan secara berkala kepada guru agama, biasanya dilakukan sebelum kegiatan belajar-mengajar dimulai.
Baca Juga:Mitsubishi Destinator Resmi Meluncur di Bandung, SUV Premium untuk Keluarga ModernEmado’s Hadir di Tasikmalaya, Sajikan Ayam Panggang Autentik Khas Palestina
Kepala SDN Liunggung, Cucu Sumiati SPd menjelaskan, proses ini disesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa. Ada yang mampu menyelesaikan target dalam waktu dua hingga tiga bulan, namun ada juga yang memerlukan waktu lebih lama.
“Anak-anak yang sudah menyelesaikan hafalan biasanya kami tampilkan dalam berbagai kegiatan sekolah, baik yang bersifat keagamaan seperti peringatan Maulid Nabi, maupun kegiatan umum lainnya. Mereka juga mendapat reward sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi siswa lainnya,” jelas Cucu kepada Radar, Kamis (24/7/2025).
Ia menambahkan, keterlibatan orang tua juga menjadi kunci penting dalam keberhasilan program ini. Sekolah secara aktif memberi tahu orang tua mengenai perkembangan hafalan anak dan mengajak mereka untuk turut mendampingi dan memotivasi anak di rumah.
Program ini sudah berjalan selama tiga tahun dan telah menunjukkan perkembangan yang baik. Selain sebagai bentuk pendidikan karakter, program hafalan ini juga menjadi bekal prestasi siswa saat melanjutkan ke jenjang berikutnya.
Ia mengungkapkan, lokasi sekolah yang cukup jauh dari SMP negeri membuat sebagian besar lulusannya melanjutkan ke sekolah swasta berbasis Islam atau pesantren.
Menurutnya, dengan hafalan yang dimiliki siswa memiliki peluang lebih besar untuk melanjutkan pendidikan melalui jalur prestasi tahfiz. “Bukan berarti itu tujuan utama, tapi setidaknya hafalan bisa menjadi nilai tambah dan bekal berharga bagi mereka ke depan,” tuturnya,
Lebih lanjut, program ini juga sejalan dengan gerakan One Day One Ayat yang dicanangkan oleh Dinas Pendidikan. Bahkan sebelum program tersebut dicanangkan secara resmi, sekolah dengan 174 siswa ini telah lebih dulu menerapkannya secara konsisten di lingkungan sekolah.