Komentar terakhir dari akun @gnc*** lighting menutup dengan nada pasrah khas warga lokal: “Puguh ge palaroek Tasik mah,” yang berarti di Kota Tasikmalaya memang banyak tempat gelap.
Masih Banyak Titik Gelap
Diketahui, Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Perhubungan mencatat total 1.269 PJU yang saat ini padam di berbagai titik kota. Kepala Dishub Asep Maman Permana menyebutkan bahwa pihaknya hanya mampu mengganti sekitar 330 unit per tahun, karena keterbatasan anggaran dan stok barang, sementara sisanya masih menunggu giliran perbaikan.
Respons warganet dalam unggahan tersebut menjadi cermin keresahan masyarakat terhadap infrastruktur dasar yang seharusnya menjadi prioritas. Gelapnya jalanan tak hanya membuat tidak nyaman, tetapi juga menimbulkan potensi kecelakaan dan gangguan keamanan.
Pertanyakan Pendapatan dari PPJ
Baca Juga:Yang Tersisa dari Gagal Tampilnya Hindia di Kota Tasikmalaya!Hampir Tujuh Tahun Menjabat, Kinerja Kadinkes Kota Tasikmalaya Layak Dievaluasi!
Tidak hanya itu, warganet juga mempertanyakan pendapatan dari pajak penerangan jalan (PPJ). PPJ adalah pajak yang dikenakan pada penggunaan listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun dari sumber lain.
“Padahal rakyat tiap bulan bayar (listrik, red) kan ada PPJ nya tertera…dikemanain tuh duitnya…” tulis akun Je***
Diketahui PPJ ini dipungut oleh PLN, tetapi bukan untuk kas PLN, melainkan disetorkan langsung ke pemerintah daerah. Dasar hukum penerapan PPJ adalah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah, yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah (Perda) di masing-masing daerah.
Besaran PPJ bervariasi antar daerah karena ditentukan oleh masing-masing Pemda. Uang PPJ yang terkumpul dari masyarakat digunakan untuk berbagai keperluan daerah, termasuk pembiayaan PJU, seperti pemasangan, pemeliharaan, dan pembayaran rekening PJU.
Diberitakan sebelumnya saat ini ada 1.269 titik lampu penerangan jalan umum (PJU) yang mati di Kota Tasikmalaya. Sedangkan lampu cadangan yang dimiliki Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya hanya 180 unit. Jumlah itu tidak seimbang.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya Asep Maman Permana pun mengaku tak bisa berbuat apa-apa. Sebab memang tidak ada anggarannya. Dalam setahun Pemot Tasikmalaya hanya menganggarkan Rp 900 juta untuk PJU.
“Dan itu hanya cukup untuk mengganti 330 unit,” tuturnya. (Ayu Sabrina)