“Jadi tanpa pesta rakyat, yang konotasinya dalam prakteknya menggunakan dana yang besar, kemudian kegiatannya cenderung ‘Hura-hura’. Lebih baik sederhana, lebih substantif sambil merenung, atau refleksi keprihatinan,” tambah dia.
Ia juga menyarankan agar refleksi hari jadi diisi dengan doa bersama, renungan, kunjungan ke masyarakat tidak mampu, atau kegiatan bakti sosial.
Sementara itu, Pengamat Sosial, Politik dan Pemerintahan Setda Kabupaten Tasikmalaya Asep M Tamam meyakini anggaran hari jadi tahun ini lebih kecil dibanding tahun sebelumnya.
Baca Juga:Yang Tersisa dari Gagal Tampilnya Hindia di Kota Tasikmalaya!Hampir Tujuh Tahun Menjabat, Kinerja Kadinkes Kota Tasikmalaya Layak Dievaluasi!
“Jadi yang penting isi substansinya, tidak harus mewah atau memperlihatkan sesuatu yang wah. Lebih murah dari tahun-tahun sebelumnya dan yang penting substansinya lebih kuat,” kata Asep.
Ia berharap hari jadi ini menjadi momentum untuk loncatan kemajuan Kabupaten Tasikmalaya. Adapun saat dikonfirmasi terkait besaran anggaran perayaan, Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Tasikmalaya, Asep Gunadi, AMd SSos belum memberikan jawaban.
APBD Defisit Rp94 Miliar
Seperti diketahui, APBD Kabupaten Tasikmalaya saat ini tengah mengalami defisit sebesar Rp94 Miliar. Masalah ini menjadi sorotan DPRD.
Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Budi Ahdiat, mengatakan defisit yang terjadi sedang dibahas oleh DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan dinas terkait.
“Jadi sedang dibahas defisit di DPRD dimana, TAPD dimana dan dinas dimana. Kita belum bahas, namun bupati sudah memanggil TAPD dan dinas. Kami mendorong bupati untuk menghitung defisit anggaran tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, defisit kemungkinan terjadi karena kesalahan manajemen atau perencanaan awal.
“Ini ada kegagalan, karena target perencanaan sekian, tidak sesuai dengan pekerjaan,” jelasnya.
Meski begitu, ia menolak opsi utang daerah sebagai solusi menuntaskan persoalan tersebut. Pembahasan lanjutan akan dilakukan dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) bersama TAPD.
Baca Juga:Guru Madrasah di Kabupaten Tasikmalaya Rayakan Hari Jadi PGM ke-17 di Islamic CentreAcara Pesta Rakyat dan Panggung Hiburan atas Pernikahan Wakil Bupati Garut Dibatalkan
“Kita tidak menyetujui pemerintah daerah berhutang. Kita menyarankan memanfaatkan anggaran yang ada,” tegasnya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD, Erry Purwanto MSi, menjelaskan bahwa defisit anggaran Rp94 miliar ini telah diprediksi sejak pembahasan APBD 2025 di akhir tahun 2024. Saat itu, defisit disepakati akan ditutup dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) tahun sebelumnya dan potensi peningkatan pendapatan melalui dana transfer pusat, pajak kendaraan bermotor, serta kebijakan kenaikan PBB yang kini dikelola daerah.