TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Rencana perayaan Hari Jadi ke-393 Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu (26/7/2025) menuai sorotan dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, pengamat sosial, dan pemerhati anggaran.
Di tengah defisit anggaran sebesar Rp94 miliar dan kebijakan pemangkasan anggaran oleh Bupati Tasikmalaya, sejumlah pihak mengingatkan agar peringatan hari jadi digelar secara sederhana.
Pemerhati anggaran Nandang Suherman menilai pelaksanaan hari jadi sebaiknya mencerminkan kondisi keuangan daerah saat ini.
Baca Juga:Yang Tersisa dari Gagal Tampilnya Hindia di Kota Tasikmalaya!Hampir Tujuh Tahun Menjabat, Kinerja Kadinkes Kota Tasikmalaya Layak Dievaluasi!
“Sekalipun belum tahu berapa anggaran untuk penyelenggaraan hari jadi kabupaten tahun 2025 ini, termasuk belum tahu seperti apa konsep hari jadi tersebut,” ungkap Nandang.
Ia mengaku mendapat informasi bahwa ada rapat bersama antara eksekutif dan legislatif dalam mempersiapkan acara. Termasuk info bahwa event organizer (EO) yang ditunjuk berasal dari luar Kabupaten Tasikmalaya.
“Dan katanya ada penyelenggara atau EO-nya dari luar Tasikmalaya, informasinya. Cukup besar anggarannya. Sangat ironi lah dan prihatin, di tengah secara umum kondisi ekonomi saat ini,” jelas dia.
Menurutnya, beban belanja daerah yang melebihi pendapatan menyebabkan anggaran sangat terbatas, dan masyarakat pun merasakan dampaknya.
“Anggaran pemerintah daerah sangat terbatas, juga, kemudian ditengah cut off ini masyarakat juga merasakan dampaknya. Jadi euforia harlah ini, cukuplah mencerminkan tentang keprihatinan,” katanya.
Nandang menambahkan, acara seremonial seperti hari jadi termasuk dalam item efisiensi sesuai Inpres Nomor 1 Tahun 2025.
“Pemerintah daerah harus bijak, dalam menggunakan dan membelanjakan uang rakyat ini ditengah APBD Kabupaten Tasikmalaya, yang bukan termasuk daerah kaya, atau kapasitas fiskalnya masih rendah,” terang Nandang.
Baca Juga:Guru Madrasah di Kabupaten Tasikmalaya Rayakan Hari Jadi PGM ke-17 di Islamic CentreAcara Pesta Rakyat dan Panggung Hiburan atas Pernikahan Wakil Bupati Garut Dibatalkan
Ia juga menyoroti tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Tasikmalaya. Kepemimpinan Cecep-Asep seharusnya menunjukkan empati melalui perayaan yang mencerminkan kondisi real.
“Sebaiknya perayaan hari jadi ini dirayakan sederhana. Karena dengan sederhana tidak akan menurunkan marwah Kabupaten Tasikmalaya,” paparnya.
Nandang menegaskan bahwa penyelenggaraan dengan anggaran besar akan menimbulkan pertanyaan publik. Apalagi di tengah polemik cut off APBD yang dijalankan bupati.
“Jadi cukuplah dengan renungan yang diselenggarakan di kantor-kantor pemerintah, karena hari jadi kabupaten ini digelar oleh pemerintah daerah dengan sederhana,” katanya.