RADARTASIK.ID – Maurizio Sarri kembali menakhodai Lazio setelah sempat mundur pada Maret 2024.
Namun, kembalinya sang pelatih ke kursi panas di Formello tidak datang dalam situasi ideal.
Lazio kini tengah menjalani sanksi larangan transfer, membuat Sarri harus menurunkan ekspektasi dan pendekatan taktis untuk menghadapi musim baru Serie A 2025/2026.
Baca Juga:AC Milan Kembali Jual 2 Pemain dan Minta Vlahovic Potong Gaji Jika Ingin Reuni dengan AllegriComo Dipenuhi Pemain Tipe Penyerang, Nico Paz: Itu Masalah untuk Lawan!
Dalam konferensi pers perdananya pasca kembali melatih Biancocelesti, Sarri dengan jujur mengungkapkan alasan ia memilih kembali ke ibu kota, meskipun ada tawaran dari klub-klub lain.
Ia menyebut telah melakukan negosiasi dengan empat klub Serie A serta tim-tim dari Arab Saudi dan Amerika Selatan.
“Saya memilih Lazio karena ikatan emosional. Bukan hanya dengan klub, tapi juga dengan orang-orang di dalamnya, termasuk para kitman. Rasa kekeluargaan di sini sulit ditemukan di tempat lain,” ungkap Sarri dilansir dari Tuttomercatoweb.
Meski begitu, ia tidak menampik tantangan berat yang dihadapinya.
Dengan Lazio dilarang melakukan aktivitas transfer, Sarri mengakui bahwa dirinya tidak bisa menjanjikan gelar atau posisi tinggi di klasemen musim ini.
“Kami tidak bisa memperbaiki tim lewat belanja pemain. Jadi kami harus meningkatkan kualitas lewat perkembangan individu. Eropa? Kita lihat nanti, semuanya masih dalam tataran teori,” paparnya.
“Saya tidak bisa menjamin kemenangan atau gelar. Tapi saya bisa janjikan satu hal: profesionalisme,” tegasnya.
“Kami akan bekerja keras, dan jika kami bisa mencapai performa maksimal meski tanpa target spesifik, maka itu sudah berarti kami sukses,” tambahnya.
Baca Juga:La Gazzetta Ramal Dusan Vlahovic Akan Gabung AC MilanBergomi: Inter Akan Ubah Formasi Jika Datangkan Lookman
Sarri juga menyampaikan penilaiannya terhadap para pemain yang baru bergabung atau kembali dari masa pinjaman.
Ia menyebut nama Danilo Cataldi sebagai contoh positif.
Gelandang tersebut langsung mendapatkan ban kapten dalam laga uji coba melawan tim Primavera, dan tampaknya akan menjadi bagian penting dalam skuad utama.
Sementara itu, dua pemain muda yakni Nuno Tavares dan Fisayo Dele-Bashiru masih dalam proses adaptasi.
Menurut Sarri, keduanya punya potensi besar tetapi masih membutuhkan waktu untuk memahami sistem permainan yang ia inginkan.
“Mereka masih seperti buku kosong. Nuno punya latar belakang yang menjanjikan, dan Dele punya kekuatan fisik luar biasa. Tapi dia masih perlu belajar taktik,” ucap pelatih 65 tahun itu.