Sesi kedua menghadirkan pendekatan yang lebih partisipatif melalui metode Jigsaw Learning, dipandu oleh Siti Pitrianti SPd MPd bersama Riska Sarofah SIP MIP.
Para peserta dibagi menjadi empat kelompok asal dan kemudian para peserta membentuk kelompok ahli berdasarkan topik materi yang dipilih, yaitu hak dan kewajiban warga negara dalam demokrasi, pilar-pilar demokrasi di Indonesia, bentuk partisipasi pemula di era digital, dan etika digital yang wajib dipegang.
“Setiap kelompok diberi waktu memahami materi secara mendalam sebelum menunjuk perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusinya,” terangnya.
Baca Juga:Mitsubishi Destinator Resmi Meluncur di Bandung, SUV Premium untuk Keluarga ModernEmado’s Hadir di Tasikmalaya, Sajikan Ayam Panggang Autentik Khas Palestina
Suasana balai desa pun berubah menjadi ajang belajar interaktif yang penuh seamngat dan tepuk tangan yang meriah. Panitia memberikan hadiah untuk kelompok yang dinilai paling aktif dan jelas dalam penyampaian materi.
Kelompok dengan topik Bentuk Partisipasi Pemula di Era Digital berhasil menjadi yang terbaik karena penjelasan yang penuh semangat dan mudah dimengerti.
Sebagai bentuk keberlanjutan program, tim pengabdian menghasilkan berbagai luaran konkret, antara lain modul “Sadar Demokrasi dari Desa” yang dirancang dalam format cetak dan digital.
Modul ini memuat materi pembelajaran, panduan teknis jigsaw learning, serta strategi menyusun konten edukatif digital yang komunikatif. Modul ini nantinya dapat digunakan secara mandiri oleh Karang Taruna dan masyarakat desa lainnya sebagai bahan belajar berkelanjutan.
Selain itu, para peserta juga dilatih untuk membuat infografis dan video singkat bertema demokrasi yang dipublikasikan secara berkala melalui akun media sosial resmi Karang Taruna Desa Jenang.
Kegiatan ditutup oleh MC dan diakhir dengan foto bersama seluruh panitia, dosen kepala desa, sekretais desa dan seluruh peserta Karang Taruna. Suasana keakraban dan semangat kolaboratif sangat terasa, menandakan suksesnya kegiatan ini dalam menyemai benih-benih demokrasi di akar rumput.
“Antusiasme dari peserta luar biasa. Ini jadi motivasi besar bagi kami untuk terus menyebarkan nilai demokrasi melalui cara-cara kreatif dan menyenangkan,” tutup Yuliawati. (rls)