LIVERPOOL, RADARTASIK.ID – Liverpool tengah menghadapi dilema terkait masa depan salah satu pemain muda mereka, Harvey Elliott.
Meski sempat digadang-gadang sebagai bintang masa depan The Reds pada era Jurgen Klopp, performa dan peluang bermain Elliott pada musim 2024-2025 menunjukkan penurunan signifikan.
Ia hanya tampil sebagai starter dalam enam pertandingan di seluruh kompetisi.
Sementara itu, aktivitas transfer Liverpool musim panas ini cukup agresif.
Baca Juga:Barcelona Umumkan Operasi Ter Stegen, Joan Garcia Diproyeksikan Jadi Kiper Utama Musim DepanChelsea Resmi Mundur dari Perburuan Alexander Isak, Liverpool Diuntungkan?
Total 300 juta pound sterling (sekitar Rp 6,6 triliun) telah dikeluarkan untuk mendatangkan tujuh pemain baru.
Hal ini kontras dengan musim sebelumnya yang hanya menyaksikan kedatangan satu pemain, Federico Chiesa, dengan biaya minimal.
Besarnya investasi tersebut membuka peluang bagi Liverpool untuk melakukan penjualan guna menjaga keseimbangan finansial klub, dan Elliott masuk dalam radar pemain yang kemungkinan dikorbankan.
Meski belum resmi dilepas, sejumlah klub telah menunjukkan ketertarikan.
Salah satunya adalah West Ham United, yang dilaporkan ingin memboyong sang pemain ke London Stadium.
Sikap Elliott: Cinta Klub Tapi Harus Realistis
Saat ini Elliott ikut serta dalam tur pramusim Liverpool di Asia.
Dalam wawancara yang dikutip oleh The Mirror dari The Anfield Wrap, ia menyatakan bahwa dirinya memiliki cinta mendalam terhadap Liverpool.
Namun, ia menyadari pentingnya bersikap realistis terhadap kariernya.
Elliott menyebutkan, jika keputusan sepenuhnya berada di tangannya, ia ingin bertahan di Liverpool sepanjang karier. ”Sesederhana itu. Saya mencintai segalanya tentang klub ini,” ungkap Elliott kepada The Anfield Wrap.
Baca Juga:Casemiro Bikin Ruben Amorim Pusing, Manchester United Gagal Rekrut Gelandang Baru?Kontrak Habis, Hati Ibrahima Konate Goyah? Liverpool Kebut Perpanjangan di Tengah Godaan Madrid
Namun, ambisinya untuk tampil di Piala Dunia 2026 membuatnya harus mempertimbangkan opsi lain.
”Saya juga harus bersikap sedikit egois dan mempertimbangkan apa yang terbaik bagi diri saya sendiri,” terangnya.
Ia merasa perlu mengevaluasi situasi bersama pihak klub, terutama setelah banyaknya pemain baru yang masuk, yang secara tidak langsung bisa membatasi jalur perkembangannya di tim utama.
”Saya ingin terus sukses sebagai pemain,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan, fokusnya saat ini adalah mengikuti pramusim dengan penuh konsentrasi dan profesionalisme, sembari menunggu kepastian soal masa depannya.