Meski diakui tanah tersebut merupakan milik saudara jauh, karena tidak ada surat kepemilikan resmi atas nama penghuni saat ini, maka bantuan pemerintah untuk pembangunan fisik tak bisa disalurkan.
Sering Minder
Sebagai remaja perempuan yang sedang tumbuh, Sella mengaku sering merasa minder dengan keadaan. Namun ia tidak larut dalam kesedihan. Ia justru memilih untuk bersyukur dan terus belajar dengan giat.
“Biasa saja (pergaulan di sekolah), memang sering overthinking, rasanya minder. Nggak punya orang tua, nggak punya uang, rumah begini adanya. Tapi selalu bersyukur saja, masih bisa makan, sehat, masih bisa sekolah,” tuturnya.
Baca Juga:Yang Tersisa dari Gagal Tampilnya Hindia di Kota Tasikmalaya!Hampir Tujuh Tahun Menjabat, Kinerja Kadinkes Kota Tasikmalaya Layak Dievaluasi!
Semangat itu ia buktikan dengan sering menjadi juara kelas sejak duduk di bangku SMP. Teman-temannya pun kerap datang bermain ke rumahnya, meskipun kondisi rumahnya sangat sederhana.
“Katanya enak adem, mungkin karena di belakang ada pohon bambu,” ujar Sella sambil tersenyum.
Kondisi Sella sudah diketahui Pemerintah Kota Tasikmalaya. Pada Selasa (22/7/2025), Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra, mendatangi rumah Sella bersama pejabat setempat.
Dalam kunjungannya, Diky membawa bantuan sembako dan menyampaikan dukungan moril agar Sella tetap bersemangat melanjutkan pendidikan.
Meski senang mendapat kunjungan itu, Sella menyampaikan harapan kecilnya yang belum bisa terwujud.
“Saya sebenarnya ingin punya laptop. Untuk menunjang belajar,” ucapnya pelan.
Diberitakan sebelumnya, rumah yang ditempati Sella bersama kakak dan keponakannya itu merupakan bekas kandang ayam. hal itu diungkap oleh Dede Yayat, kakak sella. (Ayu Sabrina)