Surat Terbuka Anak-Anak untuk Wali Kota Tasikmalaya di Hari Anak Nasional, Apa Isinya?

hari anak nasional
Seorang pelajar SMP menunjukkan surat yang berpesan untuk Wali Kota Tasikmalaya dalam rangka Hari Anak Nasional. (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Di tengah peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada Rabu, 23 Juli 2025, suara-suara kecil dari Kota Tasikmalaya bergema melalui secarik kertas.

Bukan sekadar simbolis, surat yang ditulis oleh para pelajar ini merupakan bentuk keberanian mereka untuk menyampaikan isi hati langsung kepada Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan.

Surat itu lahir dari program partisipasi anak dalam pembangunan kota. Lewat tulisan, mereka tak sekadar ingin diperingati atau diarahkan, tetapi juga ingin diberi ruang untuk berpendapat, berkarya, dan diperlakukan sebagai subjek pembangunan.

Baca Juga:Hampir Tujuh Tahun Menjabat, Kinerja Kadinkes Kota Tasikmalaya Layak Dievaluasi!Guru Madrasah di Kabupaten Tasikmalaya Rayakan Hari Jadi PGM ke-17 di Islamic Centre

Salah satunya datang dari Audi Nazmi Ramadani, siswa kelas 9 SMP Negeri 1 Tasikmalaya. Dalam surat yang diberi judul “Aku Ingin Didengar, Bukan Dimarahi”, Audi menumpahkan harapannya sebagai representasi suara anak-anak seusianya.

“Saya ingin mewakili pelajar di Kota Tasikmalaya, bahwa kami bukan cuma ingin diarahkan, tapi juga diberi ruang untuk bersuara dan berkreasi,” ujar Audi.

Audi menuturkan, ia menyusun suratnya berdasarkan informasi yang ia peroleh tentang sosok Wali Kota. Meski belum mengenal secara mendalam, baginya Hari Anak Nasional adalah waktu yang tepat untuk menyampaikan keresahan secara langsung.

“Referensinya dari info yang dipublikasikan soal Pak Wali Kota. Sudah tahu namanya, meski belum terlalu mendalam soal beliau,” tambahnya.

Sementara itu, Devina Aulia Revani, siswa kelas 7 dari sekolah yang sama, mengangkat tema yang tak kalah serius: bullying. Ia mengaku sudah menyaksikan praktik perundungan sejak duduk di bangku sekolah dasar, baik secara fisik maupun verbal. Dengan percaya diri, Devina menyampaikan pesannya lewat pidato publik.

“Ada yang melakukan bullying fisik, verbal. Aku berharap Kota Tasikmalaya menjadi lebih baik dalam hal keamanan dan kebersihan, karena masa depan kota ini, bahkan bangsa ini, berada di tangan anak-anak,” tuturnya.

Devina juga menekankan pentingnya lingkungan sekolah yang aman dan mendukung. Ia bahkan menyarankan agar pelaku bullying diberikan sanksi tegas, agar ada efek jera dan anak-anak lainnya bisa belajar dengan tenang.

Baca Juga:Acara Pesta Rakyat dan Panggung Hiburan atas Pernikahan Wakil Bupati Garut DibatalkanMembanggakan! Enam Siswa MAN 1 Tasikmalaya Lolos ke Universitas Al-Azhar Kairo

“Harus ada sanksi. Bisa dipanggil orang tuanya atau diskors. Di sekolah aku bahkan ada yang sampai dikeluarkan. Anak-anak butuh ruang belajar dan bermain yang aman dan nyaman,” katanya.

0 Komentar