Biasanya Hanya Ditertibkan, PKL di Pedestrian Jalan Cihideung Minim Pembinaan dari Pemkot Tasikmalaya

Pkl di pedestrian jalan cihideung kota tasikmalaya
Suasana trotoar dan pedestrian Jalan Cihideung Kota Tasikmalaya yang menjadi lapak jualan PKL, Rabu (22/7/2025)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah berkewajiban untuk mendorong para pelaku UMKM untuk bisa berkembang. Namun hal tersebut seolah tidak berlaku untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sudah biasa menjadi objek penertiban.

PKL di kawasan pedestrian Jalan Cihideung secara kasat mata mengalami stagnan secara usaha. Selama bertahun-tahun, mereka melapak alakadarnya seakan usaha mereka tidak mengalami perkembangan positif.

Koordinator PKL Jalan Cihideung, H Agus Nurul Iman mengatakan bahwa usaha dagang para PKL cenderung menurun. Hal itu menurutnya karena daya beli masyarakat yang memang melemah. “Ditambah sekarang kan banyak yang belanja online,” ungkapnya kepada Radar, Rabu (22/7/2025).

Baca Juga:Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB Mempersempit Waktu Mengaji, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Tawarkan SolusiTentang Ac Sang Menantu pada Kasus di Pagerageung Tasikmalaya, Dikenal Pribadi Ramah dan Sopan

Hal itu diperparah dengan akses yang terbilang sulit ke area pedestrian. Di mana pengunjung harus parkir di Jalan HZ Mustofa atau Jalan veteran dan berjalan kaki untuk berbelanja. “Karena kan di sini tidak ada tempat parkir,” tuturnya.

Disinggung dukungan dari pemerintah untuk PKL agar bisa berkembang, menurut H Agus belum ada. Bahkan pembinaan kepada PKL pun belum pernah ada sehingga usaha mereka stagnan bahkan membuat area menjadi tidak tertata. “Pemerintah ada kalau menertibkan, harusnya kan ada pembinaan supaya usaha bisa berkembang termasuk menjaga ketertiban,” katanya.

Pria yang juga bagian dari suksesor pasangan Viman-Diky di Pilkada Kota Tasikmalaya itu berharap pemerintah bisa membangun komunikasi dengan pedagang. Supaya bisa diketahui kendala dari para pedagang untuk pengembangan usahanya. “Bukan soal permodalan, tapi agar SDM pedagang bisa maju dan usahanya berkembang,” katanya.

Salah satu pedagang sandal, Nina Marlina (42) tidak memungkiri daya beli masyarakat yang melemah sehingga berdampak pada penjualan. Namun hal itu bisa diminimalisir dengan tingkat kunjungan warga ke Cihideung. “Kalau ramai seperti kemarin masa liburan, alhamdulillah agak meningkat,” terangnya.

Disinggung soal dampak penataan, memang hal itu membuat suasana lebih nyaman. Namun dia tidak melihat ada dampak terhadap perkembangan atau peningkatan penjualan. “Kalau saya sih sama aja (tertata atau tidak),” katanya.

0 Komentar