RADARTASIK.ID– Merencanakan masa pensiun bukan cuma soal menabung, tapi juga tentang strategi investasi yang cerdas dan terukur.
Banyak orang menyesal di usia tua karena tidak merencanakan dari sekarang. Padahal, dengan memilih jenis reksadana yang tepat, kamu bisa menikmati masa tua dengan nyaman dan bebas finansial.
Berikut ini adalah panduan lengkap memilih reksadana untuk dana pensiun, yang telah disusun berdasarkan prinsip perencanaan keuangan jangka panjang dari para ahli seperti Safir Senduk, Ligwina Hananto dan panduan dari OJK.
Baca Juga:Kamu Jago Masak? Buruan Ikutan Audisi MasterChef Indonesia Season 13, Begini Cara Daftarnya!Sinopsis Fury 12 Hours: Misi Mematikan dalam Waktu Terbatas, Tayang Kembali di Indosiar Malam Ini!
Yuk, simak tipsnya supaya kamu bisa jadi “pensiunan mapan” sejak muda!
1. Tentukan Tujuan dan Jangka Waktu Pensiunmu
Langkah pertama yang wajib kamu lakukan adalah menentukan kapan ingin pensiun dan berapa target dana pensiun yang dibutuhkan. Ini akan sangat memengaruhi jenis reksadana yang kamu pilih:
• Usia 20–35 tahun: Jika kamu masih muda dan pensiunmu masih 15 tahun ke atas, pilih reksadana saham yang agresif. Meski berisiko tinggi, namun jangka panjang memberi potensi return maksimal.
• Usia 36–45 tahun: Pilih reksadana campuran untuk menjaga keseimbangan antara risiko dan hasil investasi.
• Usia 45 tahun ke atas: Lebih aman jika beralih ke reksadana pendapatan tetap atau pasar uang yang lebih stabil karena waktumu makin terbatas.
2. Sesuaikan dengan Profil Risiko dan Usia
Perlu diingat, semakin mendekati masa pensiun, maka profil risiko harus semakin konservatif. Berikut panduan mudah berdasarkan usia:
• Usia < 35 tahun pilih jenis Reksadana Saham dengan jangka waktu 20-30 tahun, alasannya karena potensi return tinggi, cocok jangka panjang.
Baca Juga:Mega Bollywood: Kaho Naa Pyaar Hai, Saat Takdir Menguji Cinta Sejati, Kembali Tayang di ANTV Sore Ini! Mega Bollywood Shakti: The Power, Kisah Pelarian Penuh Ketegangan! Tayang Pagi Ini di ANTV
• Usia 35-45 tahuan pilih jenis Reksadana Campuran dengan jangka waktu 10-20 tahuan karena Risiko moderat, cocok untuk transisi.
• Usia > 45 tahun pilihlah jenis Reksadana Pasar Uang (Pendapatan Tetap) dengan jangka waktu kurang dari 10 tahun karena alasannya Risiko rendah dan lebih stabil.
3. Gunakan Strategi Glide Path
Glide Path ini adalah strategi di mana kamu mengurangi risiko investasi seiring bertambahnya usia.
Awal investasi fokus pada reksadana saham, lalu 5–10 tahun sebelum pension, mulai alihkan sebagian ke reksadana campuran dan menjelang pension dominasi portofolio dengan pasar uang atau pendapatan tetap.