Bagi Sela, kemiskinan bukan alasan untuk menyerah. Ia ingin membuktikan bahwa keterbatasan tidak bisa memadamkan mimpi.
Saat ini ia juga membutuhkan perlengkapan sekolah yang tak mampu dipenuhi orangtuanya.
“Sekarang sekolah butuh laptop juga, buat tugas,” ujarnya singkat.
Baca Juga:Guru Madrasah di Kabupaten Tasikmalaya Rayakan Hari Jadi PGM ke-17 di Islamic CentreAcara Pesta Rakyat dan Panggung Hiburan atas Pernikahan Wakil Bupati Garut Dibatalkan
Menghadapi masalah sosial ini, Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Chandra berjanji akan berusaha mencari solusi. Ia menyaksikan sendiri bagaimana kondisi rumah yang dihuni Sela bersama saudaranya. Berdiri di atas tanah merah dan jauh dari penduduk lain.
Dalam kunjungannya, rombongan Diky memberikan bantuan dari pihak Baznas, Plaza Asia dan bjb kepada keluarga Dede. Secara simbolis bantuan itu diserahkan Ketua MUI Tamansari, KH Aceng Mufasir.
“Ini solusi sementara, kita harus mencari solusi jangka panjang. Mohon bantuan Pak Lurah, Pak Camat. Untuk Akang dan Eneng tidak usah berkecil hati,” ujar Diky menyemangati penghuni rumah.
Diki mengatakan kedatangannya memang sengaja untuk memastikan langsung kondisi keluarga Sela setelah beritanya viral di media sosial. Hal itu penting agar persoalan warga bisa ditangani secara menyeluruh.
“Bapak Kapolres (sebelumnya) sudah menyampaikan, dinas sudah menyampaikan, tapi kalau tidak lihat langsung tidak afdol. Hari ini kami memastikan bagaimana kondisinya, supaya kita tahu juga solusi yang bisa kita lakukan dari persoalan di daerah ini,” jelasnya.
Ia juga meminta aparat wilayah segera duduk bersama menyusun langkah lanjutan.
“Saya minta habis ini ada agenda Pak Lurah dan Pak Camat, brainstorming di ruangan saya. Nanti akan dilihat solusi jangka panjangnya seperti apa. Itu juga perlu ada pembinaan. Kalau bisa dibantu, kenapa tidak? Dan si Enengnya juga punya masa depan yang harus dikejar. Tolong diingat, mereka adalah anak-anak kita,” tegas Diky.
Baca Juga:Membanggakan! Enam Siswa MAN 1 Tasikmalaya Lolos ke Universitas Al-Azhar KairoPolisi Sayangkan EO Konser Ruang Bermusik di Kota Tasikmalaya Telat Urus Izin
Diketahui, kondisi rumah panggung reyot seperti yang ditempati Dede dan Sela bukanlah kasus tunggal di Tamansari. Kecamatan ini tercatat sebagai wilayah dengan jumlah rumah tak layak huni paling banyak di Kota Tasikmalaya.
Beberapa kasus serupa ditemukan di RT 03 RW 05 Setiamulya, di mana belasan rumah tidak memiliki WC layak. Ada pula rumah dinding bambu milik lansia di Kampung Babakan, serta gubuk sempit yang dihuni lebih dari satu keluarga dalam satu ruangan.