BUMD Jawa Barat Akan Digabung, Pemprov Siapkan Kajian Akademik Komprehensif, Bagaimana Nasib bank bjb?

BUMD Jawa Barat
Sekda Jabar Herman Suryatman (dua kiri) saat memberikan arahan pada acara Sinergitas Implementasi Platform Digital Ketenagakerjaan di Kantor Disnaker Jabar, Bandung, Selasa, 22 Juli 2025. (Baehaqi Ibnu Paisal for Radartasik.id)
0 Komentar

BANDUNG, RADARTASIK.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah bersiap melakukan langkah besar dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Salah satu poin strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 adalah penggabungan sejumlah BUMD Jawa Barat, sebagai solusi terhadap kinerja yang dinilai masih membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, menyampaikan, tahap awal dari penggabungan BUMD Jawa Barat ini akan diawali dengan analisa mendalam mengenai biaya dan manfaat yang mungkin dihasilkan dari penggabungan tersebut.

Baca Juga:Mimpi Pembalap Muda Dimulai di Sini! Ini Cara Honda Daya Jayadi Racing Team Bina Juara Masa DepanScoopy Velocreativity Cianjur: Ajang Solidaritas, Kreativitas, dan Kampanye Berkendara Aman

Ia mengungkapkan, saat ini Jawa Barat memiliki cukup banyak BUMD, dan rencana yang sedang disusun mengarah pada pembentukan holding, sesuai dengan arahan Gubernur Dedi Mulyadi.

Namun, Bank Jabar Banten (bank bjb) tidak akan termasuk dalam integrasi ini mengingat statusnya yang sudah mandiri dan sehat secara keuangan.

Untuk mendukung rencana ini, Herman menuturkan bahwa Pemprov tengah menyiapkan kajian akademik sebagai dasar pengambilan kebijakan.

Kajian tersebut akan mencakup evaluasi menyeluruh dari sisi filosofis, yuridis, dan sosiologis, guna memastikan setiap langkah yang diambil memiliki legitimasi serta landasan argumentatif yang kuat.

Herman juga mengakui, dari sekian banyak BUMD yang ada, hanya sebagian kecil yang memberikan kontribusi nyata terhadap pendapatan daerah. ”Sebagian besar BUMD belum berkontribusi,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Selasa, 22 Juli 2025.

Bank bjb menjadi satu-satunya entitas yang secara signifikan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD), sementara sebagian besar lainnya justru belum menunjukkan performa yang optimal.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebelumnya mengungkapkan, selama ini pemprov mengalami sejumlah kendala dalam pengelolaan BUMD.

Baca Juga:Teknisi Honda Jabar Adu Skill! Ini Dia Juara The 29th Technical Skill Contest 2025 yang Digelar DAMSolidaritas Bikers Menggema: Ikatan Motor Honda Jawa Barat Sukses Gelar Kopdargab Meriah di Ciamis

Salah satu permasalahan krusial adalah rendahnya kontribusi terhadap PAD, padahal setiap tahun modal disuntikkan.

Di sisi lain, terjadi alih kepemilikan aset BUMD kepada pihak ketiga yang berpotensi menimbulkan kerugian dalam skala besar bagi pemerintah provinsi.

Guna mengantisipasi potensi kehilangan aset bernilai triliunan rupiah, Dedi menegaskan perlunya dilakukan investigasi menyeluruh dan pengembalian aset.

Ia juga telah meminta sekda untuk segera menyusun dan mengajukan rancangan peraturan daerah (raperda) yang mengatur penggabungan seluruh BUMD di wilayah Jawa Barat.

0 Komentar