Beda dengan Ac! Kondisi Korban Siksaan Menantu di Pagerageung Tasikmalaya Masih Bertahan Hidup

Kondisi Korban kasus menantu di Pagerageung Tasikmalaya,
Petugas Kamar Mayat RSUD dr Soekardjo bersama petugas dari Polres Tasikmalaya Kota membawa jenazah Ac untuk diautopsi, Senin (21/7/2025)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Meskipun dalam kondisi kritis, 3 korban insiden siksaan menantu di Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya masih bertahan hidup, Senin (21/7/2025). Mereka mendapat penanganan medis di RSUD dr Soekardjo.

Tiga korban tersebut yakni Omo dan Istrinya Ida serta anaknya yakni Adit yang merupakan warga Ambarayah Desa Sukadana Kecamatan Pagerageung. Di mana ketiganya mengalami luka serius akibat perbuatan yang diduga dilakukan oleh Ac (29).

Wadir Umum RSUD dr Soekardjo Budi Martanova mengonfirmasi hal tersebut, di mana ketiga pasien masih dalam penanganan rumah sakit tersebut. Para korban diberikan penanganan sesuai dengan prosedur medis sebagaimana mestinya. “Iya, 3 orang masih dalam perawatan,” ucapnya.

Baca Juga:Di Liga 4 Seri 1 Nanti, Persikotas FC Siapkan Susunan Pemain BaruMenantu Buronan yang Melukai Keluarganya di Pagerageung Tasikmalaya Sudah Ditemukan, Kondisinya Tak Bernyawa

Untuk detail kondisinya secara medis, pihaknya mengarahkan penjelasan itu ke Wadir Pelayanan. Namun secara umum, kondisinya masih cukup berat sehingga korban ditangani di ICU. “Untuk detailnya bisa ke pelayanan,” tuturnya.

Wadir Pelayanan RSUD dr Soekardjo dr Titie Purwaningsari menerangkan Omo dan Ida masih dalam kondisi kritis di ICU. Sedangkan untuk Adit kondisinya berangsur membaik sehingga penanganannya berbeda. “Yang anaknya di ruang rawat inap, kalau orang tuanya di ICU,” ucapnya.

Kondisi paling berat dialami Omo yang mengalami geger otak akibat luka yang dialaminya di bagian kepala. Sementara ini pihak medis belum bisa mengambil tindakan operasi karena terlalu berisiko. “Kalau kesadarannya memungkinkan, baru kita bisa lakukan tindakan,” katanya.

Beda halnya dengan Ida, meskipun sama-sama kritis namun secara kesadaran cukup memadai untuk tindakan operasi. Luka di leher serta tangannya yang patah pun dinilai masih bisa direstrukturisasi. “Jadi untuk yang ibunya tidak diamputasi,” tuturnya.

Pihaknya juga memantau kondisi bayi yang juga menjadi korban insiden berdarah di Pagerageung itu. Disebutkan bayi tersebut mengalami luka di bagian kepala dengan robekan dari mulut sampai telinga. “Dibawa ke Bandung karena perlu penanganan lebih maksimal, tapi kita tetap memantau,” terangnya.

Sebagaimana diketahui, Ac selaku terduga pelaku ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di area kebun Kampung Ciakar Desa Sukamaju Kecamatan Pagerageung dengan luka di bagian leher. Polisi menduga dia melukai diri sendiri sampai akhirnya meninggal dunia usai kabur dari TKP.

0 Komentar